FOKUS JATENG-NASIONAL-Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikan status aktivitas Gunung Merapi dari level 1 (normal) ke level 2 (waspada). Peningkatan status ini dirilis pada pukul 23.00 WIB Senin 21 Mei 2018.
Meski status aktivitas Merapi naik satu level, namun warga di lereng Merapi diimbau tetap tenang. Tidak perlu panik dan belum perlu mengungsi. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa serta mengantisipasi hujan abu di sekitar Gunung Merapi.
Setelah ditetapkan level 2 waspada, Gunung Merapi kembali terjadi erupsi susulan sekitar pukul 01.47 WIB Selasa 22 Mei 2018. Letusan freatik berlangsung sekitar 3 menit dengan ketinggian asap mencapai 3.500 meter. Asap tebal mengarah ke barat teramati dari pos PGM Babadan.
Ditetapkannya status aktivitas Merapi ini, sekitar pukul 02.03 WIB, warga Srunen evakuasi mandiri. Kemudian pukul 02.08 WIB warga Turgo evakuasi mandiri ke Lapangan Tritis. Pukul 02.09 WIB warga sekitar Pos Aju SAR DIY evakuasi mandiri ke Balai Desa Umbulharjo. Pukul 02.16 WIB Dusun Kalitengah Lor terpantau hujan abu.
Pukul 02.26 WIB warga Kaliurang Timur berada di titik kumpul jalur evakuasi (ruas jalan), pukul 02.27 WIB hujan abu dengan pasir di Dusun Tritis. Balita dan Lansia ditempatkan di SD Tritis. Pukul 02.36 WIB sebagian wilayah Kaliurang turun hujan pasir.
Pukul 02.41 WIB pergerakan armada untuk evakuasi dari Posko Utama Pakem sebanyak 8 armada, 2 armada 7 personel TRC BPBD DIY dan MDMC ke Kalitengah Lor dan Umbulharjo. Tim tanggap darurat juga menyediakan barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo, Balai Desa Baru Argomulyo, PNPM Glagaharjo, SD Tritis (dr Turgo ke Tritis), Ngepring Purwobinangun-Titik Kumpul simpang 4 Ngepring, Kaliurang Timur – Titik Kumpul (ruas jalan) Jalur Evakuasi, bertahan di pintu retribusi (02.57 WIB), Balai Desa Umbulharjo sekitar 200 jiwa, Balai Desa Wonokerto.
Dengan peningkatan status ini, maka yang dilakukan evakuasi warga di lereng Merapi ke barak-barak pengungsian yang sudah dipersiapkan. Kemudian distribusi logistik kepada masyarakat di barak pengungsian. Pantauan situasi dan kondisi di wilayah lereng Gunung Merapi sebelah timur, tengah dan barat.
Selain itu, warga, relawan dan petugas melakukan kegiatan ronda malam di beberapa wilayah di lereng Merapi, sekaligus menenangkan dan memberi rasa aman warga. Koordinasi TRC BPBD DIY dengan BPPTKG, BPBD Sleman, Pos Aju SAR DIY dan pemangku kepentingan di wilayah lereng Gunung Merapi.
Masyarakat diimbau tidak panik dan patuhi instruksi petugas yang ada di lapangan. Untuk mengantisipasi hujan abu disekitar lereng Merapi dengan menggunakan masker dan menutup sumber air. Pendakian Gunung Merapi menurut Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) untuk sementara ditutup.