Mitigasi Bencana Gunung Merapi Bidang Kesehatan Pemkab Boyolali Pastikan Kesiapannya

Tim Kesehatan Pemkab Boyolali siap menghadapi bencana alam erupsi Gunung Merapi. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI– Peningkatan status Gunung Merapi dari Normal menjadi Waspada langsung disikapi berbagai pihak dengan berbagai langkah. Salah satunya di bidang kesehatan yang dinyatakan sudah terorganisir dengan baik dan menyatakan kemantapan dan kesiapannya.
Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah dan Dinkes Kabupaten Boyolali yang melakukan peninjauan di Kawasan Rawan Bencana III di Desa Tlogolele; Kecamatan Selo pada Rabu (23/5). Hadir Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo dan Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina beserta para jajarannya yang memantau sejumlah lokasi di desa setempat.
“Kita datang kesini dalam rangka pemantauan kesiapan mitigasi bencana Gunung Merapi bidang kesehatan. Bagaimana masyarakatnya, pemahaman masyarakat dan kesiapan SDM (sumber daya manusia), obat-obatan, peralatan dan fasilitas kesehatan kita pastikan sudah siap,” terang Yulianto disela kunjungannya di Dukuh Stabelan; Desa Tlogolele.
Meski diharapkan tidak terjadi bencana yang lebih besar, Yulianto juga memastikan langkah pra bencana sudah tidak ada masalah. Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. “Masyarakat diberi sosialisasi dan edukasi meski sudah tahu dan lebih berpengalaman,” imbuhnya.
Hal tersebut juga dilakukan di wilayah Kabupaten Klaten dan Magelang yang menjadi kawasan bencana Gunung Merapi di Jawa Tengah. Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina menambahkan pihaknya juga telah siap mengantisipasi.
“Jadi tugas kami dalam penanganan bencana ada tiga. Yaitu pelayanan kesehatan, surveilana atau kewaspadaan dan kegawatdaruratan,” terang Lina panggilan akrab Ratri.
Untuk surveilans pihaknya selalu memantau perkembangan aktivitas salah satu gunung teraktif di dunia ini. Sementara untuk kegawatdaruratan akan diakomodir dengan pelayanan 119. Sedangkan terkait pelayanan kesehatan dengan melibatkan seluruh puskesmas yang ada di Boyolali.
“26 puskesmas kita aktifkan semua. Karena kalau mengungsi itu kadang di sister village, berpindah di desa atau kecamatan lain ikut terlibat,” imbuhnya.
Selain itu pihaknya juga meyakinkan bahwa ketersediaan obat-obatan dan logistik kesehatan sudah siap. Pihaknya telah mempersiapkan jika terjadu kegawatduaratan telah dipersiapkan sebelumnya.