BPBD Provinsi Jateng Kirim Logistik ke Daerah Rawan Bencana Erupsi Merapi di Boyolali

BPBD Jateng mengirim logistik ke BPBD Boyolali untuk warga di daerah rawan bencana erupsi Merapi, Rabu 23 Mei 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah penetapan status waspada level 2 aktivita Gunung Merapi, langkah kesiapsiagaan dilakukan pemerintah. Seperti langkah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Rabu 23 Mei 2018.

Personel mengirimkan bantuan untuk kebutuhan pengungsi di Boyolali. Logistik tersebut merupakan barang yang dibutuhkan warga saat mengungsi.

“Sesuai kebutuhan di lapangan hasil rembug dengan tim siaga desa (Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali) tadi malam. BPBD Provinsi Jateng merespon cepat, hari ini langsung kita kirim,” kata Iwan Budianto, Kepala Seksi (Kasi) Peralatan BPBD Jateng di kantor BPBD Boyolali.

Logistik yang dikirimkan tersebut yaitu tikar sebanyak 20 lembar, matras 20 lembar dan tenda gulung 20 buah. Selain itu juga peralatan dapur, perlengkapan makan dan peralatan kesehatan masing-masing 20 paket. Logsitik tersebut diserahkan BPBD Provinsi Jateng kepada BPBD Kabupaten Boyolali yang diterima langsung Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo. Selanjutnya, BPBD Boyolali akan mendistribusikan logistik kebutuhan pengungsi tersebut ke TPPS Desa Tlogolele.

Iwan lebih lanjut menyatakan, BPBD Provinsi siap untuk menyalurkan bantuan lainnya. Saat ini sedang diinventarisir di BPBD Provinsi tentang kebutuhan khususnya makanan, seperti beras, mie instan, lauk pauk dan air mineral. “Untuk pemenuhan dasar pengungsi,” ujarnya.

Pihaknya juga telah mendistribusikan ribuan masker ke tiga kabupaten di Jateng yang menjadi daerah terdampak jika Gunung Merapi erupsi. Yaitu Kabupaten Boyolali, Magelang dan Klaten.

Sementara itu Bambang Sinungharjo mengatakan, bantuan logistik dari BPBD Jateng itu selanjutnya akan langsung diserahkan ke tim siaga desa Tlogolele. “Langsung didistribusikan ke Tlogolele karena ini hasil rembug tadi malam. Ke TPPS Tlogolele,” jelasnya.

Berkait letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pukul 03.31 WIB dini hari tadi, menurut Sinung, tidak sampai menimbulkan kepanikan warga. Selain itu juga tidak sampai ada warga yang mengungsi ke TPPS Tlogolele, seperti erupsi freatik pada Senin (21/5/2018) malam lalu.

Namun, menurut dia, terjadi hujan abu tipis di wilayah Desa Tlogolele bagian bawah. Hanya saja, hujan abu itu sangat tipis dan tidak berdampak pada aktivitas warga setempat. “Hujan abu tipis di Tlogolele bagian bawah. Yang atas (Stabelan) malah tidak,” jelasnya.

Dikemukakan juga, di Desa Tlogolele saat ini sedang dilakukan pendataan jumlah penduduk yang dilakukan pemerintah desa setempat. Hal itu untuk mengetahui pasti jumlah penduduk keseluruhan saat ini, baik yang lansia, anak-anak, balita dan lainnya.