FOKUS JATENG-BOYOLALI-Giliran jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak erupsi Gunung Merapi, Minggu 3 Juni 2018. Penyaluran bantuan ini langsung dipimpin Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali S. Paryanto, SH.

Ketua DPC PDIP Boyolali S. Paryanto, SH mengecek pengungsi Minggu 3 Juni 2018. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Bantuan yang disalurkan di posko penanggulangan bencana Kecamatan Selo ini yakni selimut, tikar, beras, mi instan dan berbagai kebutuhan warga lainnya. Pihaknya berharap kepada relawan di posko kebencanaan dapat menjamin kecukupan makan dan kesehatan pengungsi.
“Yang utama adalah cukup makan dan kebutuhan kesehatan. Nah, kami sudah mendapat jaminan kalau logistik tercukupi,” ujar ketua DPRD Boyolali ini, di sela-sela mengecek pengungsi di Kecamatan Selo.

Bantuan logistik dari DPC PDIP Boyolali untuk warga terdampak erupsi Merapi Minggu 3 Juni 2018. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Saat masuk di aula pengungsian, dia mendapati dua pengungsi tengah terbaring sakit. Satu orang demam dan satunya cidera tangan dalam kondisi digips karena terjatuh. “Untuk tim kesehatan kami harapkan senantiasa siap siaga untuk melayani para pengungsi,” harap dia.
Pihaknya juga akan membantu untuk memindahkan dapur umum yang saat ini masih menumpang di rumah salah satu warga. “Kebetulan, masih ada tanah cukup luas di samping TPPS ini. Lokasinya cukup memadai untuk dibuat dapur umum,” jelas dia.
Sementara itu, sebagian warga Dukuh Stabelan dan Takeran, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo masih bertahan di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) desa setempat. Mereka masih trauma karena erupsi Merapi.
Menurut Kades Tlogolele, Widodo, jumlah pengungsi sudah berkurang. Sebelumnya, mencapai 1.000 orang lebih. Pada Sabtu malam 2 Juni 2018, jumlah pengungsi bertambah menjadi 544 orang, Namun, pada Minggu (3/6) pagi, jumlahnya berkurang tinggal 100 orang.
“Biasanya, kalau pagi hari, sebagian pengungsi pulang untuk memberi pakan ternaknya atau bekerja di ladang. Sedangkan malam hari, mereka kembali ke tempat pengungsian,” katanya.
Disinggung tentang keamanan rumah yang ditinggalkan pengungsi, pihaknya sudah mendirikan dua buah pos penjagaan. Sehingga semua orang yang kekluar masuk desa bisa dipantau. Selain itu, sejumlah relawan bersama warga juga melakukan ronda keliling.