FOKUS JATENG-BOYOLALI-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan musim mudik Lebaran 2018. Hal ini diungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Juliansyah Selasa 5 Juni 2018.
Dikatakan, selama musim Lebaran, pihaknya menerapkan prinsip portabilitas. Yakni peserta JKN-KIS, khususnya pemudik, dapat mengakses dan mendapatkan pelayanan kesehatan di mana saja tanpa ada batas wilayah administrasi dan kependudukan.
Pelayanan khusus tersebut berlaku sejak tanggal 7 Juni hingga 23 Juni atau sejak H-8 hingga H-8 lebaran. “Intinya kami memastikan pemudik mendapat akses pelayanan kesehatan dimana saja meski tak terdaftar di FKTP. Faskes juga dilarang untuk menarik biaya tambahan,” paparnya.
Pelayanan khusus tersebut juga berlaku bagi FKTP non puskesmas, seperti klinik pratama atau praktek dokter perorangan. Namun bila ada peserta BPJS yang membutuhkan pelayanan kesehatan di luar jam buka FKTP, mereka bisa mengakses ke IGD rumah sakit untuk mendapat pelayanan medis dasar.
“Pada kondisi darurat, seluruh faskes pertama ataupun lanjutan wajib memberikan pelayanan pertama pada peserta JKN-KIS,” terang dia.
Begitupun untuk pelayanan pengambilan obat. Bila ada peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis, pengambilan obat dibsa dilakukan lebih awal meski obatnya belum habis. Ini sebagai antisipasi adanya peserta JKN-KIS yang membutuhkan obat, namun pelayanannya tutup karena libur Lebaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S. Lina menjelaskan, sebanyak 26 puskesmas di Boyolali siap memberikan pelayanan kepada pemudik selama musim Lebaran. Di mana sebanyak 14 puskesmas melayani pelayanan rawat inap dan 12 puskesmas rawat jalan.
Ada tiga puskesmas yang memberikan pelayanan 24 jam, yakni Puskesmas Mojosongo, Teras, dan Banyudono satu. Sementara di RSUD Pandanarang, karena pelayanan poliklinik libur dari tanggal 14 Juni hingga 18 Juni, seluruh pelayanan kesehatan akan diberikan di UGD yang tetap buka, baik penyakit darurat ataupun tidak.