PILGUB JATENG BERSIH: Tangkal Politik Uang, Warga Kebumen Tanda Tangan Gerakan Anti Muwur

Ganjar Pranowo ikut tanda tangan deklarasi anti muwur di Kebumen, Selasa malam 18 Juni 2018. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KEBUMEN-Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2018 diharapkan berjalan bersih dan berkualitas. Sehingga demokrasi yang didengung-dengungkan selama ini benar-benar terwujud. Seperti yang dilakukan warga Kebumen, Jawa Tengah mengawal pilgub Jateng bersih dengan cara mendeklarasikan gerakan anti muwur.

Istilah bahasa lokal Banyumasan, muwur adalah menyebar uang. Maka dengan gerakan anti muwur ini, maka antipolitik uang. “Ini merupakan kesadaran masyarakat akan pemilu yang betul-betul bersih sebagai upaya pencegahan dini korupsi baik pemilih dan para calon baik legislator, pilkada dan pilpres,” kata Koordinator Komunitas Gerakan Anti Muwur (GAM) Kebumen Eko Wahyudi, Selasa 19 Juni 2018.

Deklarasi dilakukan di halaman rumah Sunardi tokoh petani, Desa Brecong, Kecamatan , Buluspesanren, Kebumen. Deklarasi ini ditandai dengan pembubuhan 1000 tanda tangan sebagai prasasti dukungan. Calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir langsung berkesempatan menjadi penandatangan pertama, diikuti warga.

Tanda tangan kemudian diteruskan UKM Sugihbareng Group, para tokoh masyarakat, petani sayur, mahasiswa, dan pemuda Desa Brecong. Rencananya, prasasti akan diedarkan ke beberapa desa di Kebumen.

Eko menyatakan, gerakan antimuwur bukan berhenti di pilkada saja. Melainkan terus dikumandangkan pada
setiap momen pesta demokrasi. “Gerakan ini dilatarbelakangi keprihatinan kami sebagai warga masyarakat sekaligus pemilih akan parahnya pragmatisme politik di negeri ini,” kata dia.

Selain menandatangani gerakan antimuwur, kunjungan Ganjar Pranowo di Kebumen juga bertemu dengan komunitas tionghoa dan kopi sempor di pabrik rokok Sintren Gombong, bertemu tokoh masyarakat di Soto Kerod Petanahan, dan bersilaturahmi dengan ulama NU KH Abdul Mufti pengasuh Ponpes Sitibentar, Mirit Kebumen.