FOKUS JATENG-SRAGEN-Beredar informasi di wilayah Sragen terkait rekrutmen perangkat desa (perdes) diminta bayaran ratusan juta rupiah agar lulus tes. Kabar santer ini pun langsung ditangkap oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Pihaknya menegaskan bahwa lowongan perdes ini tidak dipungut biaya alias gratis. Mulai penjaringan dan penyaringan untuk beberapa jabatan seperti kaur pemerintahan, kaur keuangan, kaur perencanaan dan posisi lainnya.Penjaringan lowongan perdes ini sudah dilakukan di sejumlah desa.
“Perlu saya sampaikan bagi masyarakat yang hendak mengikuti seleksi agar tidak terpengaruh dengan isu yang berkembang. Isu yang meresahkan tersebut adanya oknum yang menjanjikan bisa mengatur dan meloloskan jadi perangkat desa dengan meminta imbalan berupa uang,” kata bupati dalam jumpa pers Selasa 26 Juni 2018.
Menurut Yuni, isu saat ini yang terus berkembang berawal dari satu orang ke orang lain. Dalam seleksi tidak dipunggut biaya sama sekali. Proses selesksi akan dilaksanakan desa dan pihak ke-3, pemerintah daerah sendiri hanya melakukan monitoring (pemantauan).
“Kepada para peserta agar percaya kemampuan masing-masing. Siapkan dengan baik tes yang akan dilaksanakan berdasarkan peraturan bupati yang telah dibuat. Kami juga minta agar tidak percaya janji oknum atau siapa pun yang mengatasnamakan keluarga terdekat bupati ataupun relawan atau kolega saya dalam bekerja,” tegas dia.
Mulai Selasa 26 Juni 2018, SKCK yang diminta sebagai persyaratan sudah sangat banyak, yakni mencapai 2.200 lembar SKCK untuk pengisian perangkat. Dia memprediksi jumlah tersebut hingga sampai tanggal 3 Juli akan terus bertambah, bisa mencapai 4.000 lembar SKCK.