FOKUS JATENG-SEMARANG-Pilgub Jateng 2018 memasuki coblosan pada Rabu 27 Juni 2018. Elektabilitas Ganjar-Yasin di angka 64 persen, Sudirman-Ida 24,5 persen dan masih rahasia 10,6 persen. Hal ini sesuai dengan survei harian yang dilakukan DPD PDI Perjuangan Jateng per 24 Juni 2018.
Lantas, dalam simulasi dimana suara belum memutuskan/rahasia terdistribusi normal, tingkat keterpilihan Ganjar-Yasin tembus angka 72,6 persen dan Sudirman-Ida 27,4 persen. Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto mengatakan hasil survei tersebut mendekati kenyataan karena survei digelar setiap hari.
“Survei yang selama ini mengikuti pola time series, kini diubah menjadi real time. Data survei diolah dalam waktu 12 jam dan hasilnya langsung keluar,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu.
Survei harian tersebut berfungsi sebagai early warning system atau sistem deteksi dini. Sehingga peta politik yang dinamis dan pergerakan elektabilitas lawan dapat diketahui dari hari ke hari serta bisa diantisipasi.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu menambahkan, survei harian dilakukan atas dasar ilmu dari Galup Consulting dari Amerika Serikat. Survei tersebut sebelumnya diterapkan pada Pemilihan Presiden Korea Selatan. Di Jateng, survei harian disesuaikan oleh tim internal partai.
Dia mengatakan survei dilakukan dengan wawancara langsung responden melalui telepon. Survei harian tersebut menggunakan teknik multi stage random sampling. Jumlah sampel yang dianalisa 700 responden.
“Penarikan sampel dilakukan secara acak dan proporsional berdasarkan frame database responden di tiga survei terakhir,” ujarnya. Survei tersebut memiliki margin of error 3,8 persen dengan selang kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya pada survei harian per 23 Juni, Ganjar-Yasin meraih 63 persen suara, sementara Sudirman-Ida 26,2 persen, dan 10,8 persen responden belum memutuskan/rahasia.
Bahkan dalam simulasi tingkat elektabilitas, dimana suara belum menentukan dan rahasia terdistribusi normal, Ganjar-Yasin meraih 70,6 persen dan Sudirman-Ida 29,4 persen.