FOKUS JATENG-SRAGEN-Isu transaksional berbau uang penerimaan perangkat desa (perdes) di Kabupaten Sragen sangat meresahkan. Bahkan tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) menguatkan koordinasi dan siap melakukan pengintaian dan operasi tangkap tangan (OTT) jika mendapat informasi yang valid.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, tidak hanya orang yang mengaku dekat dengan bupati dan pejabat saja yang bermain. Namun ada pula perangkat desa yang berupaya mengambil keuntungan pribadi. Nilainya beragam, bahkan sampai Rp 60 juta untuk posisi kaur. Tergantung kondisi, seperti tanah bengkok dan sebagainya.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Saber Pungli Sragen Wahyu Widayat menegaskan, dalam menangani pungli dalam rekrutmen perdes ini tidak sekadar upaya persuasif. Bahkan pihaknya akan langsung ke ranah hukum jika terbukti ada tindak pidana semacam ini.
”Beberapa pokja kami gerakkan, mulai dari intelejen dan langsung penindakan. Begitu ada aduan masyarakat kita tangkap dulu aja, bawa ke polres dulu saja,” kata Inspektur Inspektorat Kabupaten Sragen ini Senin 9 Juli 2018.
Wahyu sudah sosialisasi di sejumlah wilayah untuk menegaskan ketegasan tim saber pungli ini. ”Termasuk juga aduan di luar perekrutan perdes ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno menyampaikan, soal rekrutmen perdes ini, pihaknya sudah berupaya meminimalkan isu yang ada di masyarakat. Pendaftar sudah mencapai 3.400 orang tersebar di 192 desa. ”Kita perkirakan 4.000-an awalnya, karena satu formasi antara 4-10 orang,” papar dia.