Tagih Janji Pelaksana Proyek Tol Salatiga-Colomadu, Warga Denggungan Banyudono Boyolali Lakukan Ini

Warga Denggungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, menggelar aksi protes ke pelaksana proyek tol Salatiga-Colomadu, Sabtu 14 Juli 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Warga Dusun Gunung Kranggan, Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, menggelar aksi massa di lokasi proyek tol Salatiga-Colomadu, yang melintasi wilayahnya Sabtu 14 Juli 2018. Mereka nekat menggelar demonstrasi lantaran menagih janji pelaksana proyek.

Yakni pihak pelaksana proyek berjanji akan membangun kembali jalan desa yang menjadi penghubung antarkecamatan selebar lima meter. Pada musyawarah sebelumnya, warga pun mempersilakan proyek tol berlanjut dengan membongkar empat ruas jalan di wilayah setempat.

Karena pihak pelaksana proyek sanggup membikin jalan selebar lima meter, warga rela kehilangan tiga ruas jalan demi kepentingan proyek pemerintah. Namun proyek tol sudah hampir selesai, janji itu tidak ditepati. Pihak pelaksana proyek hanya membangun jalan sempit.

Sesuai janji bahu jalan selebar satu meter kanan dan kiri, namun tidak terealisasi. Lantas bahu jalan semula akan diaspal, namun hanya diuruk dengan batu split padat. “Lebar jalan yang dibangun hanya tiga meter. Ini membahayakan pengguna jalan karena kanan dan kiri jurang,” beber Mujito, koordinator lapangan aksi.

Pihaknya menilai masyarakat setempat cukup mudah bermusyawarah. Terlebih pekerjaan yang merupakan program pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengerukan ribuan kubik material, warga tidak ada yang mengganggu. “Yang kita minta itu komitmen janji pelaksana,” tegas dia.

Menyikapi protes warga itu, Indra, perwakilan dari pelaksana proyek PT Waskita tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya malah melempar persoalan itu ke ke PT JSN yang memegang kendali proyek tersebut. “Permintaan warga membangun jalan dengan lebar lima meter tidak disetujui JSN. Waskita tidak bisa memutuskan,” katanya.