Nuanza Porcelain Industri Keramik Ampel Produksi Miniatur 7 Keajaiban Dunia Pemkab Boyolali

Miniatur Patung Liberty sedang dalam pengerjaan di Nuanza Porcelin Industri Keramik Ampel, Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Nuanza Porcelain Industri Keramik Desa Ngadirejo, Kecamatan Ampel, Boyolali dipercaya pemkab setempat membikin miniatur 7 keajaiban dunia. Miniatur tersebut akan diletakan di beberapa titik strategis di wilayah Kota Boyolali.

Ukurannya tak sebesar aslinya yang berada di negaranya masing-masing. Namun ketujuh keajaiban dunia itu hampir mirip dengan yang asli.

“Berbeda dengan miniatur seven wonder yang sudah ada di beberapa wilayah di Indonesia. Seven wonder yang akan kami pasang sebentar lagi ini memiliki detail yang sama seperti aslinya,” kata Oka, kreator Nuanza Porcelain Industri Keramik di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ampel, Kamis 19 Juli 2018.

Hingga saat ini progres pembuatan miniatur seven wonder ini sudah lebih dari 60 persen. Targernya, awal bulan September mendatang, miniatur keajaiban dunia ini sudah bisa terpasang di dua lokasi, yakni Bundaran Asrikanto dan Alun-alun Lor Boyolali.

Pengerjaan miniatur keajaiban dunia dari keramik ini berbeda dengan pembuatan miniatur-miniatur sebelumnya. Pembuatan miniatur keajaiban dunia ini lebih rumit. Sebab detail pada miniatur ini disamakan dengan aslinya.

Misalnya relief-relief yang terdapat pada Candi Borobudur. Miniatur empat ibadah umat Budha ini sangat mirip dengan aslinya yang berada di Magelang. “Begitu juga dengan Taj Mahal di India dan Patung Liberty, serta Menara Pisa di Italia juga memiliki detail yang sama,” papar dia.

Di Bundaran Asrikanto, miniatur yang dipasang berupa replika, patung piramid, menara Eiffel, patung liberty, dan menara miring Pisa. Sedangkan untuk Bundaran Solidaritas yang berada di Alun-alun Lor terdiri dari Taj Mahal, Spink dan Inka serta Candi Borobudur.

“Untuk Candi Borobudur berada di tengah-tengah dan posisinya paling tinggi. Tiga replica lainnya berada di bawahnya mengelilingi Candi Borobudur,” jelas Oka.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Totok YP berharap dengan adanya taman ini semakin menambah objek-objek menarik dan estetik di Boyolali, khususnya di kawasan Alun-alun Lor dan Bundaran Asrikanto. Apalagi ikon yang mulai dibangun ini merupakan replika keajaiban dunia.