FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali bakal menyeriusi pengelolaan objek wisata Umbul Tlatar di Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali Kota. Yakni bakal membangun aquarium Sea World. Langkah ini diambil sebagai bentuk pengembangan sektor perikanan di Boyolali.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali Juwaris mengatakan, produksi ikan air tawar di Boyolali cukup tinggi. Petani bisa menghasilkan 50 ton per hari ikan air tawar yang tersebar di berbagai daerah, seperti di lereng Merapi-Merbabu. “Nah, aset yang besar adalah di Tlatar. Kita kembangkan,” ujar dia Selasa 24 Juli 2018.
Hasil dari sektor perikanan musti dimajukan. Salah satunya ketersediaan benih ikan yang mencukupi. Makanya pihaknya mulai membangun balai benih ikan (BBI) yang modern.
BBI yang dibangun tersebut bukanlah BBI sembarangan seperti BBI pada umumnya. Lebih dari itu, BBI di kawasan Tlatar tersebut dirancang sebagai penghasil benih dan berfungsi sebagai wahana Konservasi, Edukasi dan pemasaran Produk.
Sehingga, selain untuk mencukupi kebutuhan benih Ikan, wahana tersebut juga dijadikan sarana edukasi dalam dunia perikanan. “Boyolali Aquatik harapannya dua tahun lagi sudah terwujud,” tegasnya.
Pengembangan dalam bidang perikanan sangat digarap serius oleh Pemkab Boyolali. Sebab selain pengembangan kawasan wisata Tlatar, pihaknya juga masih merampungkan proses pembangunan BBI di Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo.
“ Siswa juga dapat belajar pengembangan budidaya ikan sekaligus rekreasi,” ujar Juwaris. Selama ini produksi benih di Boyolali cukup besar. Sedikitnya 1,2 juta ekor bibit ikan Nila dan Ikan Lele dapat dihasilkan oleh BBI di Boyolali setiap tahunnya. Harapannya setelah dibangunnya dua BBI tersebut, diproyeksikan peningkatan produksi benih antara10-20 persen per tahun.