FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Juliatmono, orang nomor satu di Karanganyar mengingatlan pada masyarakat pentingnya mengingat dan mendoakan leluhur yag berjasa bagi masyarakat. Hal ini disampaikan Bupati Juliatmono pada prosesi bersih dusun, warga Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Event bersih dusun ini adalah sarana warga masyarakat untuk mengingat , mendoakan leluhur serta rasa Syukur pada Tuhan yang Maha Esa” papar Juliatmono dalam sambutan acara tersebut Jumat 27 Juli 2018.
Lebih jauh bupati Karanganyar mengingatkan pentingnya mengingat jasa leluhur yang telah berjuang demi kemakmuran masyarakat. ” jika kita berziarah jangan sekali kali meminta sesuatu tapi doakanlah para leluhur agar amal kebaikannya diterima Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu yang harus kita pahami laku tirakatnya agar selalu dekat dengan Tuhan” tegasnya.
Perayaan yang ini rutin digelar pada Jumat Pon setelah panen padi kedua dalam setahun.Wargaberkumpul di sendang itu sambil membawa ubo rampe berupa nasi tumpeng lengkap lengkadp dengan lauk pauk dan buah-buahan.
“Kirab budaya ini untuk mengingatkan warga bahwa tempat ini merupakan petilasan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Kita menghargai para pejuang terdahulu,” kata Suratno, Kepala Dusun Dawe kepada wartawan di sela-sela perayaan.
Raden Mas Said adalah Pangeran Mangkunegaran I, pendiri Pura Mangkunagaran di Surakarta.
Berdasarkan cerita lisan turun temurun dan penelusuran literatur, Suratno mengatakan, area sendang Bejen seluas tiga ribu meter persegi ini pernah menjadi tempat RM Said mengatur strategi perang melawan Belanda pada 1743.
RM Said, lanjut Suratno, berada di sana selama lebih kurang lima tahun lamanya. “Tapi wilayah ini dulu masih alas (hutan). Sewaktu saya masih kecil, ya takutlah (melintas di sendang bejen),” kata Suratno.
Namun, kesan mistis itu seolah hilang. Area sendang terlihat cantik dengan ornamen-ornamen di sepanjang jalan masuk menuju sendang Bejen. Pengunjung bisa melihat deretan payung dan lampion terlihat berjejer di atas kepala mereka.
Alhasil, area sendang seluas 3 ribu meter persegi ini menjadi destinasi wisata yang banyak dijadikan spot swafoto. Suratno mengatakan, konsep hiburan dalam bersih dusun ini sudah dilakukan sejak empat tahun lalu. Beberapa orang, kata Suratno, juga ada yang datang untuk melakukan meditasi.