FOKUS JATENG-SRAGEN-Sumber air di sejumlah sumur dangkal di dua kecamatan di wilayah Sragen, Jawa Tengah, mulai kering sejak beberapa pekan terakhir. Kondisi itu diduga lantaran pembuatan sumur pantek. Sumur dangkal yang sudah mulai mengering itu seperti di Kecamatan Sumberlawang dan Tanon.
Salah satunya di Dusun Tanjungsari, Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Warga di 4 RT, yaitu RT 4, 5, 6, 7, memiliki sumur dangkal dengan kedalaman antara 13-16 meter. “Sudah satu bulan ini sumur tidak mengeluarkan air,” tutur Eko Sumanto (44), warga setempat Senin 30 Juli 2018.
Lantaran tidak ada air, warga mencoba menggali sumur lebih dalam lagi. Namun tetap saja tidak mengeluarkan air. “Untuk memasak atau keperluan lain terpaksa beli galonan,” tutur dia.
Karno, ketua RT 5 Dusun Tanjungsari mengaku sudah tidak bisa menarik air dari dalam sumur dangkal menggunakan mesin pompa listrik. Sebab, airnya sudah tidak bisa terangkat ke atas. “Kedalaman sumur saya ini 16 meter tidak ada airnya dan sudah habis,” katanya.
Untuk memenuhi air setiap hari, dia terpaksa mengambil air dari sumur pantek di sawah. Dia menduga sumur dangkal di permukiman kering lantaran maraknya petani membikin sumur pantek. “Jadi menghabiskan air sumur di kampung,” keluhnya.
Meski musim kemarau, tahun-tahun sebelumnya warga tidak sampai kesulitan air bersih seperti sekarang ini. Sebab, tahun-tahun sebelumnya masih jarang petani membikin sumur pantek.
Kondisi serupa juga terjadi di Dusun Karang, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Sragen. Karena tidak ada air, warga gotong royong menggali sumur dangkalnya lebih dalam. “Iya Mas, pada kesulitan air bersih karena sumur kering,” tutur Harjo Sumadi, salah satu warga.