Proyek Pengerukan Sedimentasi Waduk Ketro Tanon Sragen Telan Korban Jiwa Seorang Bocah

Ilustrasi Tenggelam (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SRAGEN – Genangan proyek pengerukan sedimentasi Waduk Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menelan korban jiwa. Yakni seorang bocah bernama Nova Hanik Rosidin (11), siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jono.
Warga Dusun/Desa Jono, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, itu meninggal dunia setelah tenggelam di genangan proyek pengerukan sedimentasi waduk Minggu 5 Agustus 2018. Penyebab tenggalam diduga Nova tidak bisa berenang saat mandi bersama tujuh temannya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun fokusjateng.com di lokasi kejadian, kronologi kejadian ini bermula saat Nova bersama adik kandung dan teman-temannya bermain di sekitar perairan Waduk Ketro. Sebelum bermain air, mereka sudah diingatkan Rajiyo (46), warga Dusun/Desa Sambiduwur, Tanon, Sragen, yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi waduk.
Bahkan oleh Rajiyo, anak-anak tersebut diusir dari lokasi waduk lantaran dinilai bahaya. Namun, imbauan itu tidak dihiraukan anak-anak tersebut. Koran dan teman-temannya pindah ke tempat lain yang masih di sekitar genangan air Waduk Ketro. Lokasi yang digunakan tempat bermain proyek pengerukan sedimentasi menggunakan alat berat.
“Tadi sudah saya peringatkan agar tidak bermain air karena bahaya. Namun malah dapat kabar ada yang tenggelam  waduk,” kata Rajiyo.
Hal senada juga di sampaikan Paniyem (65), warga Kecamatan Plupuh, yang sehari-hari mencari ikan bersama suami di Waduk Ketro. Sebelum kejadian maut terjadi, beberapa anak yang sempat main air sudah diingatkan pekerja proyek waduk.
“Itu tadi sudah diingatkan sama bapaknya yang bekerja mengendalikan alat berat agar tidak main di air. Tapi malah ngeyel dan ada yang tengelam,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Tanon AKP Heru Budi, mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan, setelah mendapat laporan peristiwa itu dia langsung ke lokasi bersama tim Inafis dan petugas Puskesmas 2 Tanon. Dari hasil pemeriksaan dari tim tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan dalam air.
“Jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman,” jelas dia.