Tingkatkan Motivasi dan Keterampilan, Universitas Boyolali Bantu Alat Gapoktan Sari Bumi dan UKM Putri Mandiri Cepogo

Capasity building pasca panen dan pengemasan sayur oleh Gapoktan Sari Bumi dan UKM Putri Mandiri 2 bersama PKM UBY, Kamis 2 Agustus 2018. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Boyolali (UBY) tahun 2018 berlanjut di hari kedua Kamis 2 Agustus 2018. Kegiatan hari kedua ini peningkatan kapasitas dan sinergitas Kelompok Tani (Poktan) Sari Bumi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Putri Mandiri 2

Bentuk kegiatannya melalui pelatihan aneka olahan pangan berbasis sayuran di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pada kesempatan itu, civitas akademika UBY kerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyalurkan bantuan alat.

“Bantuan ini untuk meningkatkan motivasi dan keberlanjutan usaha gapoktan dan UKM,” terang Ketua Tim PKM UBY 2018 Ir. Sigit M.S, M.P., dalam rilis yang diterima redaksi fokusjateng.com Senin 6 Agustus 2018.

Pelatihan pembuatan bahan olahan berbahan baku sayur oleh UKM Putri Mandiri 2 Desa Suka Bumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali. (credit-Istimewa/Fokusjateng.com)

Bantuan alat yang disalurkan yakni alat pengemas sayuran dan makanan olahan. Bantuan diserahkan kepada Poktan dan UKM Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali. “Diharapkan melalui bantuan ini dapat memotivasi gapoktan dan UKM lebih kreatif dan inovatif,” tandasnya.

Dikatakan, para petani didorong meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk. Selain itu mendoorng kemitraan yang lebih kuat antara UKM dan Gapoktan melalui pendampingan Fakultas Pertanian UBY. “Diharapkan melalui bantuan alat, berbagai pelatihan dan bazar produk pangan ini, Gapoktan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan teknologi penanganan,” kata dia.

Tidak hanya memberikan bantuan dan berbagai pelatihan, pihaknya juga menggandeng kemitraan lintas sektoral untuk membantu permodalan hasil produksi gapoktan UKM. Selain itu UBY juga menyelenggarakan bazar aneka sayur kemasan dan aneka produk olahan pangan hasil pelatihan sebelumnya. Bahkan PKM UBY berhasil melibatkan berbagai UKM olahan dari desa lainnya.

“UKM yang kami libatkan yakni Desa Jelok, Desa Jombong, dan Desa Kembangan KuningDESA LAIN, SE, Kecamatan Cepogo. Selain itu juga UKM luar wilayah Kecamatan Cepogo, seperti Kampung Lele, Kecamatan Sawit, dan UKM dari wilayah Kecamatan Selo,” papar Sigit.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Sari Bumi Djuwari mengatakan, berbagai kegiatan OKM UBY 2018 ini dinilai sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat. Pihaknya selama ini merasa seperti anak ayam yang kehilangan induknya. “Kami merasa masih seperti telur yang tidak kunjung menetas karena tidak ada yang mengerami,” tuturnya.

Nah, dengan kehadiran PKM UBY ini, para petani merasa terbantu sekali. Sebab, membantu penyelesaian kesulitan dan kendala petani dengan membawa “mesin inkubatornya”. Sehingga pihaknya mulai merasa adanya kehangatan dan bisa menggeliat kembali. “Semoga kami bisa menetas pada suatu saat nanti,” kata dia.

Ketua UKM Putri Mandiri 2 Jito Haryanto menambahkan, berbagai pelatihan dan bantuan peralatan yang diberikan sudah bisa dirasakan manfaatnya. Dia mengibaratkan seperti datang “darah segar” yang dapat menimbulkan gairah dan motivasi untuk terus maju dan berkembang.

“Terlebih lagi Tim PKM UBY dalam waktu singkat ini telah berhasil menyelenggarakan bazar aneka sayur kemasan dan aneka produk olahan pangan yang dapat diikuti UKM Putri Mandiri 2 dan Gapoktan Sari Bumi. Dan juga bisa dirasakan UKM dan gapoktan desa lainnya,” katanya.