Mayoritas Desa di Wilayah Lereng Merapi Musuk Boyolali Krisis Air Bersih, Ini Solusi Camat Musuk

Warga di wilayah Kecamatan Musuk, Boyolali, mendapat droping air bersih. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Mayoritas masyarakat desa di wilayah lereng Merapi Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih. Kini Pemerintah Kecamatan Musuk terus berupaya mencari solusi mengatasi krisis air bersih yang terus menghantui warga setiap musim kemarau.

Camat Musuk Dwi Sundarto mengatakan, krisis air bersih ini lantaran minimnya sumber air. Meskipun ada sumber air, tapi debitnya sangat minim. “Sumber air tidak bisa mencukupi kebutuhan warga,” katanya Selasa 14 Agustus 2018.

Pihaknya bersama Pemkab Boyolali berupaya mencari solusi permanen guna mengatasi kekurangan air bersih. Langkah yang ditempuh yaitu dengan mencari sumber air baru serta membangun embung.

“Kami mendorong desa-desa yang tak memiliki sumber air untuk membangun embung. Seperti di Desa Lanjaran dan Karanganyar, keberadaan embung sangat membantu saat kemarau seperti sekarang,” ujar dia.

Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air. Terakhir, pihaknya bersama warga mengecek kondisi sumber air di Desa Kembangsari. Sumber air tersebut saat ini dimanfaatkan oleh warga Kembangsari dan Desa Ringinlarik.

Padahal, lanjut dia, sebenarnya debit airnya cukup besar dan bisa digunakan oleh warga di tujuh desa sekitar. Saat dilakukan pengecekan, didapati sebagian besar sambungan pipa telah tertutup tanah.

Beruntung, di tengah kondisi masyarakat yang kekurangan air bersih, jajaran terkait dan sejumlah kelompok masyarakat sering memberikan bantuan air bersih. Bahkan, jajaran Bhayangkara Polres Boyolali juga turut memberikan bantuan air bersih.