Keluarga Besar Bupati Boyolali Seno Samodro Bangun Jembatan Rp 2,1 Miliar Antardesa di Kemusu

Bupati Boyolali Seno Samodro didampingi Kepala Desa Sarimulyo Marjono meletakan batu pertama jembatan antardesa di wilayah Kecamatan Kemusu, Sabtu 18 Agustus 2018. (Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Impian warga Desa Kemusu dan Lemahireng, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, bisa melintasi Sungai Serang di atas jembatan segera terwujud. Sebelumnya warga harus menempuh jarak mencapai hingga belasan kilometer dengan perjalanan memutar agar bisa mencapai desa tetangga tersebut.

Sehingga untuk mencapai wilayah desa seberang diperlukan jarak dan waktu tempuh yang lebih lama dan panjang. Sementara saat musim kemarau dengan debit air yang menyusut, warga bisa melintasi sungai dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor meski dengan hati-hati.

Dengan dimulai pengerjaannya beberapa waktu yang lalu, jembatan yang akan diberi nama Nawacita ini dipastikan tanpa dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Biaya mencapai Rp 2,1 miliar dikucurkan keluarga besar Bupati Boyolali Seno Samodro untuk membantu akses sarana transportasi di wilayah tersebut.

Aktivitas sehari-hari warga menyeberangi sungai sebelum jembatan dibangun. (credit-Diskominfo-Boyolali/Fokusjateng.com)

Infrastruktur dengan model jembatan gantung ini diharapkan bisa segera selesai dibangun dan difungsikan di akhir tahun 2018 ini. Bupati Boyolali, Seno Samodro dan Wakil Bupati Boyolali; M. Said Hidayat serta Ketua DPRD Boyolali, S. Paryanto berkesempatan meletakkan batu pertama pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Dukuh Kedungsari, Desa Kemusu dengan Dukuh Kedungaron, Desa Lemahireng ini.

Jembatan sepanjang 60 meter ini akan dibangun dengan lebar 1,85 meter sehingga hanya difungsikan untuk sepeda, sepeda motor, atau jalan kaki saja.

Kepedulian dari keluarga besar Seno Samodro untuk membangun jembatan ini dimaksudkan agar memberi kemudahan akses warga untuk melintas terlebih bagi para siswa yang ingin berangkat ke sekolah. Sehingga pihaknya berharap jembatan ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya Kemusu dan Lemahireng.

“Saya cukup trenyuh jika tanpa ada jembatan ini, warga masyarakat untuk meraih pendidikan harus memutar hampir jauh. Harapan saya jembatan akhir tahun ini jadi maka kendala jarak ini teratasi,” terangnya singkat.

Wabup Boyolali M. Said Hidayat dan Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto meletakkan batu pertama jembatan antardesa di wilayah Kecamatan Kemusu, Sabtu 18 Agustus 2018. (credit-Diskominfo-Boyolali/Fokusjateng.com)

Melihat jembatan yang akan segera terwujud. Salah satu warga yang kedapatan menyeberang sungai dengan berjalan kaki yakni Pardi, ungkapkan rasa senangnya.

“Alhamdulillah seandainya saya pergi ke Kemusu tidak perlu nyebrang [sungai] soalnya kalau banjir harus memutar karena tidak berani menyeberang. Jembatan ini akan mempermudah akses perjalanan dan transportasi menuju ke Kemusu,” terang tokoh masyarakat yang tinggal di Dukuh Kedungaron; Desa Lemahireng ini.