FOKUS JATENG – BOYOLALI – Meski warga Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, lunas 100 persen pembayaran pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2), namun target pendapatan hingga kini se Kabupaten Boyolali baru 60,08 persen. Padahal, deadline pembayaran pada 30 September 2018.
Badan Keuangan Daerah (BKD) Boyolali menargetkan pendapatan PBB-P2 ini mencapai Rp 31 ,5 miliar. Hingga kini, maka secara akumulasi perolehan PBB-P2 baru sebesar Rp 24,7 miliar atau 60,08 persen.
“Yang 100 persen baru di Kecamatan Selo. Yang lain belum,” terang Kepala Bidang Pajak Daerah BKD Boyolali Fara Soraya Devianti, di sela pengundian hadiah PBB-P2, tingkat Kecamatan Mojosongo dan Tingkat Kabupaten Boyolali, di Alun-Alun Kidul Boyolali Jumat 24 Agustus 2018.
Dikatakan, Kecamatan Teras yang paling minim pembayaran PBB-P2. Perolehan pajak dari kecamatan Teras baru 40,58 persen saja atau Rp 1,6 miliar. “Kecamatan Banyudono juga baru 41,3 persen,” papar dia.
Dengan demikian, pihaknya terus mengoptimalkan pencapaian PBB-P2 tahun 2018 hingga mencapai target yang ditentukan. Yakni dengan langkah para camat akan dikumpulkan. Lantas mereka diminta untuk mengajak kepala desa/lurahnya untuk menggiatkan petugas pungut untuk mengoptimalkan capaian PBB-P2 di wilayahnya.
Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, S. Paryanto merasa bangganya dengan warga Selo yang telah lunas 100 persen tersebut. “Selo 100 persen. Bahkan sebelum akhir Juli sudah 100 persen. Hari ini masing masing desa di Selo itu mendapatkan Rp 100 juta,” ungkap Paryanto.
Pemberian hadiah untuk desa – desa di Selo tersebut memang sengaja diberikan untuk lebih memacu warga di kecamatan lain agar taat dalam membayar kewajibannya. Terlebih lagi, Kecamatan Selo memiliki sejarah prestasi yang tidak main – main dalam wajib pajak. Terbukti dengan prestasi yang diraih Kecamatan Selo berturut turut sebagai juara wajib pajak di Jawa Tengah.