348 Calon Warga PSHT Cabang Boyolali Ikuti Pendadaran di Lereng Merbabu Ampel

Warga PSHT Cabang Boyolali salat berjamaah saat pendadaran di lereng Gunung Merbabu wilayah Ampel, Minggu 2 September 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Ratusan pendekar PSHT Cabang Boyolali menjalani ujian kompetensi pendadaran di lapangan Desa Ngargolola Kecamatan Ampel,  pendadaran yang berlangsung Sabtu hingga Minggu (1-2/9) merupakan salah satu syarat yang diikuti oleh siswa putih calon warga sebelum dilakukan tes ayam jago sebagai syarat menjadi warga resmi Persaudaraan Setia Hati Terate.

“Tujuan pendadaran,  subtansinya pada penguasaan materi dan menumbuhkan mental sehat sebagai seorang pesilat atau pelatih,” kata salah satu panitia pendadaran, Danang.

Warga PSHT Cabang Boyolali saat mengikuti apel di Alun-Alun Kidul Pemkab Boyolali. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)

Di satu sisi, pendidikan Spiritual Emotional Quetion juga dilakukan dengan melaksanakan sholat berjamaah bagi yang muslim dan makan bersama antara siswa dan pelatih tanpa membedakan warna dan rasa.

“Pendadaran kali ini kita juga menggelar  doa bersama untuk pendiri PSHT, seperti Eyang Soerodiwirdjo, Ki Hadjar Hardjo Utomo  hingga Eyang Imam Koesoepangat dan para sesepuh lainnya,” imbuhnya.

Ketua PSHT Cabang Boyolali Komarudin menambahkan dalam acara ini terdapat beberapa prosedur yang harus dijalankan oleh siswa, di antaranya pemanasan, kemudian dengan waktu yang ditentukan, siswa harus berjalan sendiri-sendiri dengan rute yang sudah ditentukan juga oleh panitia yang  sudah diberi petunjuk arah.

“Para siswa dituntut untuk menguatkan mental mereka ketika di uji oleh panitia di setiap pos. Walaupun panitia menguji dengan keras dengan berusaha menjatuhkan mereka, mental mereka tetap kuat menghadapi ujian-ujian itu,” katanya.

Pendadaran calon warga ini diikuti oleh 348 peserta.  Dia juga menyerukan agar yang telah dinyatakan lulus sebagai anggota PSHT bisa bertindak baik, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan mencemarkan nama baik perguruan.

“Sehingga kelak bisa melanjutkan dan lebih baik dari kami, agar tercipta organisasi yang unggul sesuai dengan tujuan para pendahulu kita yaitu Ki hadjar Hardjo Oetomo yang merupakan salah satu perintis kemerdekaan RI,” katanya.

Sementara Komarudin  mengaku bangga karena masayarakat sangat antusias terhadap organisasi PSHT yang didalamnya tidak hanya mengajarkan ilmu bela dirinya saja, prestasi olahraga saja, melainkan kerohanian yang menjadi tujuan dari anggota PSHT.

Selain itu, pihaknya mengaku telah merangkum anggota-anggota terbaik dari setiap perguruan dan siap untuk mengharumkan nama Boyolali dikancah yang lebih tinggi.

“Setelah menjadi pendekar muda, kami berharap anggota PSHT dapat memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan di Kabupaten Boyolali khususnya,” katanya.