FOKUS JATENG-SRAGEN-Kodim 0725/Sragen menggelar acara coffe morning bersama wartawan se-Solo Raya, Selasa 4 September 2018. Kegiatan ini dalam rangka sosialisasi pelaksanaan TMMD Reguler KE 103 di wilayah Kodim 0725/Sragen.
Rencananya, kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah. TMMD Reguler ke 103 TA. 2018 di Kabupaten Sragen nantinya sangat penting dan strategis di desa Sukorejo tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta menggelorakan semangat membangun demi kemajuan Sragen tercinta.
Proyek TMMD kali ini sejumlah Rp 1,4 miliar untuk sasaran fisik yang meliputi pelebaran jalan serta untuk pembuatan talud, rehab RTLH 9 unit, jambamnisasi 11 unit sedangkan untuk sasaran non fisiknya adalah empat pilar kebangsaan, Kamtibmas dan bahaya narkoba, antisipasi giat terorisme, kesehatan lingkungan, pelayanan KB dan kesehatan, peternakan dan perikanan, sosialisasi pembuatan SIM.
Kasdim 0725/Sragen Mayor Inpantri Danu Prasetyo menyampaikan bahwa bahwa pembangunan jalan yang akan di kerjakan tersebut menjadi sasaran TMMD, sebelumnya adalah jalan setapak penghubung daerah Sukorejo dengan karanganyar dan akan di lebarkan guna untuk bisa di lewati kendaraan.
”Jalan ini sangat setrategis, karena akses masyarakat untuk ke balai desa dan akses masyarakat untuk ke sekolah serta akses untuk kesehatan, ekonomi dan sebagainya disitu cukup siknifikan,” terangnya.
Pembangunan embung juga bakal menjadi sasaran pembangunan TMMD kali ini, pasalnya fungsi embung sangat besar bagi masyarakat khususnya pertanian. Salah satu embung nanti yang bakal di bangunan juga sudah memiliki keungulannya sendiri dengan adanya mata air yang mengalir dari atas. ”Di mana mana saat ini embung kering tidak airnya, tetapi embung ini nantinya bakal bagus kedepannya, pasalnya disitu ada sumber mata air atau ada beliknya” bebernya.
Di sela coffe morning, Mayor Inf Danu Prasetyo kepada fokusjateng.com mengatakan bahwa salah satu program untuk mendukung swasembada pangan pembangunan embung di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Embung dengan luas sekitar 3000 meter persegi itu diperkirakan mampu mengairi persawahan seluas 20-30 hektar.
Menurutnya embung itu berbeda dengan embung-embung yang dibangun di Sragen, karena ini memiliki sumber air sendiri. Sehingga tidak hanya mengandalkan pasokan air saat musim penghujan. Pembangunan embung ini berdasarkan masukan dari warga setempat yang mengetahui ada sumber air, namun belum tergarap maksimal. Dengan adanya pembangunan embung ini diharapkan, dapat menampung air dan mengatur aliran irigasi di lahan pertanian yang ada di bawahnya.
“Embung luasnya 3000 meter persegi bisa untuk mengairi sekitar 20-30 hektar sawah, kalau musim kering kecil tapi kalau penghujan mungkin bisa besar. Pemilihan tempat berdasarkan proposal dari Desa, yang memberikan saran kepada kami bahwa ada potensi air jika tidak diolah dengan baik itu akan terbuang sia-sia-karena desa dibawahnya tidak memanfaatkan air tersebut,” jelasnya.