FOKUS JATENG-SRAGEN-Puluhan warga Dukuh Duwet, Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, mendatangi kantor desa setempat. Puluhan warga tersebut menuntut agar pihak desa bisa memberikan kebijakan terkait maraknya sumur sibel di lingkungan mereka.
Puluhan warga ini mengeluhkan adanya pembuatan sumur bor sibel tenaga listrik. Hal ini membuat sumur duduk (sumur timba) warga menjadi kering. Kedalaman sumur sibel tersebut antara 100 meter hingga 130 meter, sedangkan sumur warga hanya sekitar 17 meter.
Keluhan ini memuncak ketika datangnya musim kemarau seperti ini. Banyak warga harus membeli air bersih dari luar desa atau harus meminta air ke salah satu sumur tetangga yang masih mengeluarkan sumber mata air.
Kedatangan warga diterima langsung Kepala Desa (Kades) Ngandul dan dihadiri Polsek Sumberlawang serta Koramil Sumberlawang. “Sumur bor sibel ini berdampak sekali ke sumur galian,” tutur Marno (39), ketua RT 20 Dukuh Duwet pada fokusjateng.com.
Warga juga menuntut agar penggunaan air di pertanian dan sebagainya menggunakan sumur sibel ini dihentikan. Selain dampaknya besar ke warga, masyarakat juga takut ketika nanti ke depannya pembuatan sumur jenis sibel tersebut membuat tanah di sekitar Dukuh Duwet menjadi longsor.
Sementara itu, Kapolsek Sumberlawang AKP Suseno saat dihubungi fokusjateng.com membenarkan adanya audiensi warga di Kantor Desa Ngandul terkait keluhan warga tentang sumur sibel. “Intinya warga minta supaya sumur sibel tidak difungsikan,” ungkapnya. Dalam audensi ini warga tertib dan tidak melakukan kegiatan yang melanggar hukum.