326 Pedagang Boyongan Tempati Pasar Mojosongo Baru, Ini Pesan Bupati Seno

Peresmian Pasar Mojosongo Baru, oleh Bupati Boyolali Seno Samodro, Senin 17 September 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Selesai dibangun dalam dua tahap, pasar Mojosongo di Kelurahan/Kecamatan Mojosongo, pada Senin (17/9) menempati bangunan pasar yang baru. Penempatan lokasi pasar yang berada di sisi utara Sirkuit Gokart Boyolali diawali dengan prosesi boyongan yang diikuti sebanyak 326 pedagang.

Boyongan dengan menampilkan kesenian dan mengarak gunungan berupa aneka makanan dan dagangan pasar serta tumpeng ini diawali dari pasar lama yang berada di pinggir jalan Boyolali-Solo berjarak sekitar 1 kilometer ini.

Pasar yang ke-24 dari sekitar 40 pasar di Boyolali ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus Kementerian Perdagangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali, Karsino dalam laporannya.

“Pasar dibangun dalam dua tahap. Tahun 2017 dari Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 1.814.795.000 dan APBD Kabupaten Boyolali Rp 1.291.380.815. Jadi total untuk tahun 2017 sebesar Rp 3.106.175.815,” terang Karsino.

Selanjutnya menurut Kasino untuk tahap kedua pada tahun 2018 dianggarkan dari APBD Rp 1 miliar. Bangunan pasar baru ini sepenuhnya sudah ditempati seluruh pedagang yang semula menempati pasar lama. Sebanyak 36 kios dibangun di pasar ini dan fasilitas pendukung lain seperti mushola, toilet dan kantor pengelola.

“Pasar ini terdiri dari 1 los dengan meja ukuran 37,5 x 18 meter persegi 128 untuk pedagang, 1 los tanpa meja ukuran 33 x 18 meter persegi untuk 120 pedagang dan los tempel 120 x 2 meter persegi untuk 60 pedagang,” imbuh Karsino.

Kemudian lahan parkir 1.128 meter persegi tersedia hingga menjadikan pasar Mojosongo ini tampak luas, bersih dan tidak kumuh serta tidak mengganggu lalu lintas.

Sementara Bupati Boyolali, Seno Samodro meminta para pedagang untuk menjaga kebersihan dan ketertiban pasar sehingga nyaman untuk dikunjungi pembeli.

“Harapan saya seluruh pasar Boyolali yang jumlahnya hampir 40 kondisi cantik, terang dan resik [bersih]. Saya titip sing resikan [jaga kebersihan]. Jadi laris manis, menyenangkan orang belanja karena terbuka, terang, luas,” terang Bupati Seno.

Salah satu pedagang, Sri Wandiyah mengaku telah menempati salah satu los di pasar tersebut dan mulai menggunakannya sebagai lahannya untuk mencari nafkah. Warga Desa Butuh; Kecamatan Mojosongo ini berjualan aneka bumbu dapur di pasar lama meneruskan usaha orang tua.

“Di pasar lama semenjak ibu sudah jualan sebelum ada pasar, sebagai anak membantu dan meneruskan sampai saat ini,” terangnya.

Meski sudah berdagang dan didatangi pelanggannya, Ia masih melakukan sejumlah penataan dan penyempurnaan pada los yang ditempati. Sri dan seluruh pedagang di Pasar Mojosongo lama sepakat untuk pindah ke lokasi yang baru mendukung program Pemkab Boyolali.