Taman Nasional Gunung Merbabu Tutup Seluruh Jalur Pendakian karena Alasan Ini

Gunung Merbabu di wilayah Kecamatan Ampel, Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seluruh jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu akan kembali ditutup sementara di bulan Oktober 2018 mendatang. Penutupan sememtara dilakukan untuk pemelihaan, karena jalur pendakian saat ini kondisinya parah, licin dan membahayakan pendaki.

Pihak BTNGMb telah mengeluarkan surat edaran tentang penutupan sementara seluruh jalur pendakian ke Gunung Merbabu tersebut. Dalam surat edaran bernomor SE.532/T.35/TU/EVLAP/2018 disebutkan, penutupan itu memperhatikan kondisi jalur pendakian yang perlu dilakukann perbaikan dan pemeliharaan.

Selain itu juga memperhatikan aspek keselamatan pengunjung atau pendaki. SE tentang penutupan sementara jalur pendakian Gunung Merbabu ini tertanggal 27 September 2018 dan ditandatangani Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Edy Sutiyarto.

“Maka semua jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu ditutup sementara terhitung mulai tanggal 8 sampai dengan 31 Oktober 2018,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Edy Sutiyarto, Jumat (27/9/2018).

Gunung Merbabu yang berada di wilayah Jawa Tengah ini memiliki lima pintu resmi jalur pendakian. Meliputi jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali. Jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan dan jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kemudian jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Pihaknya meminta kepada seluruh pegawai BTMGMb dan stakeholder untuk mensosialisasikan SE tersebut kepada para pendaki agar dipatuhi.

Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, menjelaskan kondisi jalur pendakian Gunung Merbabu saat ini. Kondisi itu sekaligus menjadi alasan penutupan sementara pendakian tersebut. “Jalur pendakian kondisinya parah, trap-trap sudah longsor tergerus sehingga licin membahayakan,” imbuh Johan.

Selain itu, lanjut dia, saat ini juga banyak alur baru karena pendali membuat alur-alur sendiri untuk menghindari jalur pendakian yang licin. Sehingga alur baru itu dikhawatirkan mengancam keberadaan eidelweis.

“Banyak pendaki yang tergelincir cedera serta juga banyak vandalisme dan sampah di sepanjang jalur,” ungkapnya.
Pada bulan Februari 2018 lalu, seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu juga ditutup selama sebulan penuh.  Penutupan dimaksudkan untuk pemeliharaan atau pemulihan kawasan.