FOKUS JATENG-SRAGEN-Program TMMD Reguler ke-103 Kodim 0725/Sragen tidak hanya fisik dan nonfisik bidang kesehatan saja. Namun juga menyasar nonfisik terkait dengan pariwisata. Seperti yang berlangsung Jumat 26 Oktober 2018 di Balai Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo.
Ketika itu tengah berlangsung acara sosialisasi Desa Wisata kepada warga Desa Sukorejo oleh Dinas Pariwisata Sragen. Acara tersebut dihadiri oleh Drs. Muhtar Ahmadi dari Dinas Pariwisata Sragen, Danramil Gondang Kapten Inf Warisman, Camat Sambirejo Nugroho Dwi Wibowo, Kades Sukorejo Sukrisno serta seluruh warga masyarakat Desa Sukorejo.
Pertemuan tersebut membahas tentang perkembangan Desa Sukorejo yang telah dicanangkan oleh Pemkab Sragen sebagai Desa Wisata. Pembahasannya juga apa saja upaya yang harus dilakukan untuk menarik simpati wisatawan yang akan berkunjung ke Desa Sukorejo.
Selain Desa Sukorejo, Pemkab Sragen juga mencanangkan Desa Jambeyan dan Jetis sebagai desa wisata.
Ke tiga desa tersebut di kenal sebagai kawasan Dewi Betis Rejo yaitu Desa wisata Jambeyan, Jetis dan Sukorejo.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Desa Sukorejo untuk berpartisipasi dalam membangun desa wisata di wilayahnya. Karena program ini telah dicanangkan oleh Pemkab Sragen,” terang Muhtar.
Dirinya beranggapan bahwa perkembangan wisata di Desa Sukorejo sudah berlangsung. Di antaranya di wilayah Desa Sukorejo sekarang ini telah terdapat berbagai macam destinasi wisata. Yaitu Telaga Bandut, Tubing di sungai sawur, Bukit herbal, pemberdayaan padi organik dan tari gugur gunung.
Namun dari ke semua destinasi tersebut Pemberdayaan padi organiklah yang sekarang di jadikan ikon wisata di Desa Sukorejo. Dengan adanya TMMD maka Masyarakat Desa Sukorejo dapat meningkatkan animo pendatang atau wisatawan yang berkunjung, juga dengan adanya pembangunan embung dapat di jadikan salah satu destinasi tambahan yang bisa di nikmati di Desa Sukorejo di kemudian hari.
Ini menunjukan bahwa manfaat dari TMMD dapat masuk dalam sendi sendi kehidupan di masyarakat desa Sukorejo.