FOKUS JATENG-BOYOLALI-Calon Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Kabupaten Boyolali Senin 29 Oktober 2018. Kedatangan mantan Danjen Kopassus ini membuka posko pemenangan Koalisi Adil Makmur dalam rangka Pemilu 2019 di Desa Winong, Boyolali Kota, Jawa Tengah.
Dalam acara ini, Prabowo mengaku prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia, sehingga masih banyak rakyat yang tidak makmur. Dia ingin mengubah semua itu, bersama Sandiaga Uno jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2019 mendatang.
“Seharusnya saat ini seharusnya kami sudah istirahat namun karena kami melihat bangsa ini masih kurang baik, hasil panen kita masih dipetik oleh pihak asing maka kami tergugah untuk memperbaiki bangsa ini, saya berikan usia saya kepada negeri ini jiwa dan raga saya untuk negeri ini,” tegas Prabowo.
Prabowo yang didukung koalisi empat partai; Gerinda, Pan, PKS, dan Demokrat mengaku bukan hanya empat partai tersebut yang mendukung, namun di berbagai daerah pihaknya juga mengklaim mendapat dukungan dari ormas maupun purnawirawan dan tidak lupa dari dukungan emak-emak yang militan.
Menurut dia, koalisi ini dinamakan Koalisi Adil Makmur karena keadilan dan kemakmuran adalah tujuan dan cita cita bangsa. Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan sejumlah tokoh. Selain didampingi Ketum PAN, Zulkifli Hasan yang juga ketua MPR RI, juga didampingi oleh tokoh Jateng dan tokoh TNI. Seperti H Mudrick Sangidu dan H Bibit Waluyo.
“Tentunya saudara di Jawa Tengah lebih mengenal pak Bibit yang bekerja keras untuk membela rakyat Jateng dengan semboyannya Bali ndeso mbangun deso,” jelasnya.
Prabowo juga mengakui bukan dari partai yang berkuasa sehingga tidak bisa membagi- bagikan uang ataupun sembako. Dia hanya bisa menjanjikan akan memberikan keteduhan, kemakmuran dan mengelola aset bangsa untuk sepenuhnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Saya menawarkan diri sebagai alat untuk melaksanakan tugas yang mulia bagi rakyat Indonesia. Dan saya merasa terhormat kalau saya dipilih menjadi alat tersebut untuk kemakmuran dan keadilan bangsa ini,” kata dia.
Jika nantinya terpilih dan memerintah NKRI, lanjut dia, maka pihaknya tidak mengizinkan sedikitpun kekayaan diambil oleh pihak asing. “Maka dari itu kita harus cerdas dalam memimpin bangsa ini,jangan memilih pemimpin yang tidak jelas pilihlah pemimpin yang mempunyai kemampuan,” terangnya.