FOKUS JATENG-BOYOLALI-Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 9 Boyolali menggelar kegiatan di luar kelas (outing class) Kamis 1 November 2018. Kegiatan bertemakan “Madrasah Ramah Anak” ini bertujuan membentuk karakter patriot, ramah, dan cinta budaya.
Hal ini mengingat akhir-akhir ini hampir hilang tergeser teknologi. Pada kegiatan ini, para siswa dikenalkan permainan tradisional, seperti dakon, gobak sodor, lompat tali, dan lain sebagainya. “Dimana dengan permainan anak-anak bisa mengenal kerjasama dan memiliki rasa persahabatan yang kuat untuk membangun jiwa persatuan,” terang salah satu guru pembimbing Titik Murdianasari, S.Pd.
Dikatakan, sejak tahun 2016, dunia pendidikan disibukkan dengan adanya pelaksanaan kurikulum 13. Dari penyesuaian buku guru dan siswa, metode pembelajaran serta aplikasi sistem penilaian yang terus update. “Memang sekilas semua tampak merepotkan kinerja guru yang harus benar benar menguasai materi serta harus mampu mentransfer ilmu dengan metode yang variatif agar siswa tidak jenuh dan mampu sebagai inspirasi pemikiran siswa,” kata dia.
Kurikulum 13, lanjut dia, merupakan sebuah kurikulum berbasis karakter dengan tujuan siswa mampu membangun karakter positif dan inovatif dalam keilmuan. Dalam kurikulum ini, guru tidaklah berperan 100 persen mentransfer ilmu dan siswa hanya duduk, diam, mendengar kan, dan mengerjakan soal. Namun dengan kurikulum ini sangat diharapkan siswa mampu berargumen dengan pengamatan dan penemuan selama pembelajaran yang akhirnya mampu menanamkan konsep yang kuat dan tak terlupakan.
Dikatakan, rangkaian kegiatan belajar di luar kelas ini dimulai dengan salat Dhuha dilanjutkan baca Alquran seperti biasa dilakukan di pagi hari sebelum belajar. Kemudian menyanyikan lagu Indonesia raya sebelum masuk ke kelas masing-masing dengan tujuan membangun jiwa patriotisme. Pembiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
Lantas melakukan permainan tradisional untuk menumbuhkan rasa persatuan, pembiasaan cinta buku dengan pendampingan anak membaca di pojok baca, pelaksanaan senam Germas agar anak suka berolah raga, tanggap lingkungan, dan menyanyikan lagu nasional yang mana anak akan selalu semangat untuk datang ke madrasah dan menimba ilmu.
“Yang lebih asyik lagi ketika kegiatan permainan tradisional semua guru harus ikut andil main secara aktif. Sehingga terjalin kedekatan emosional anak dengan guru,” ujar dia.