FOKUS JATENG-BOYOLALI-Puluhan siswa kelas 9 MTs Muhammadiyah 06 Dukuh/Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di gudang penyimpananan kereta jenasah Senin 19 November 2018.
Hal itu dilakukan setelah atap ruang kelas mereka runtuh pada Jumat (16/11) petang lalu. Sementara sebagian siswa lain harus mengikuti kegiatan belajar mengajar di aula sekolah setempat. “Ya, memang tidak nyaman, ruangannya sempit dan bising, tapi harus bagaimana lagi,” kata Erika Putri, salah satu siswa kelas 9.
Menurut Putri, sejumlah temannya mengaku gerah karena harus mengikuti KBM di ruang penyimpanan jenasah, selain tempatnya sempit dan kumuh karena tidak berplafon, di sebelah ruang tersebut merupakan gudang perlengkapan untuk memandikan jeasah. Sedangkan dirinya yang berada di aula terbuka.
“Kalau kelas saya berada di aula terbuka dekat parkiran motor, tempatnya luas tapi cukup bising,” katanya.
Menurut M Tafdir salah satu guru kelas 9, langkah tersebut terpaksa dilakukan agar pproses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Dengan demikia para murid tidak sampai ketinggalan pelajaran.
“Memang aula dan gudang itu kurang kondusif bagi siswa. Ya tetap terpaksa kita lakukan agar para siswa tidak sampai tertinggal pelajaran. Sembari menunggu perbaikan ruang kelas,” katanya. Seperti diketahui,bahwa sejak Jumat pekan yang lalu, atap ruangan kelas sembilan Mts Muhammadiyah 06 sambi ambruk setelah diterjang angin kencang.