FOKUS JATENG-BOYOLALI-Satu per satu di Tahun 2018 pasar tradisional di Boyolali direvitalisasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menjadi pasar yang indah dan bersih. Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), sejumlah pasar ditata agar tidak memberi kesan umum pasar tradisional yang kotor dan kumuh.
Untuk memastikan pembangunan pasar yang digunakan untuk laju perekonomian warga, Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat meninjau secara langsung sejumlah pasar yang masih dalam tahap pembangunan, pada Senin (19/11). Hingga penghujung Tahun 2018 in saja, Pemkab Boyolali melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) telah berhasil membangun sebanyak 25 pasar.
“Cara Pemkab Boyolali memberikan satu hal positif kepada seluruh pedagang pasar untuk memberikan satu suasana kesejukan, kenyamanan dalam rangka menjalankan roda perekonomian dan memberikan satu pelayanan pada warga dengan kondisi pasar yang sehat, pasar yang bersih, pasar yang begitu nampak megah,” ungkap Wabup Said saat meninjau di Pasar Batangan; Kecamatan Simo.
Ditambahkan pula, masih terdapat tujuh pasar kecil yang seyogyanya mulai 2019 nanti secara bertahap akan dibenahi. Kemudian, Wabup Said juga telah meminta Disdagperin untuk memetakan pasar yang mangkrak karena di Kabupaten Boyolali masih memiliki pasar yang mangkrak kurang lebih ada lima pasar.
“Kita koordinasikan dengan DLH (Dinas Lingkungan hidup) sekiranya pasar yang tidak bisa dihidupkan kembali, maka sebaiknya kita gunakan dan bangun untuk menjadi ruang terbuka hijau. Perekonomian warga bergerak semakin baik, dan sisi yang lain untuk ruang terbuka hijau demi pemanfaatkan ruang publik juga akan bertambah,” terang Wabup Said.
Selain Pasar Batangan Wabup Said juga melakukan pengecekan pasar lainnya di Kecamatan Simo yakni di Pasar Demangan. Kemudian di Pasar Pengging dan Pasar Ngancar; Kecamatan Banyudono juga dikunjungi Wabup Said.
Di Pasar Pengging contohnya, bekas Pasar Pengging yang lama akan dijadikan sebagai ruang publik berikut dengan suasana yang ramah anak, ramah keluarga, tamanisasi yang ramah lingkungan. Sehingga harapannya, titik keramaian di Boyolali mampu tersebar dengan kawasan Pengging yang sudah menjadi salah satu dari titik keramaian di Boyolali.
“Sehingga bekas pasar itu akan dimanfaatkan supaya masyarakat tidak tertuju pada satu titik keramaian karena dibangun ruang publik dengan taman hijau yang ramah anak, ramah keluarga. Seluruh SDA dimanfaatkan dan SDM kita maju,” pungkasnya.