FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kamera closed circuit televition (CCTV) terpasang di perkemahan Sabana 1 Gunung Merbabu. Dengan terpasangnya kamera pengintai, maka seluruh aktivitas di lokasi tersebut dapat terekam dan langsung bisa dilihat secara realtime.
CCTV ini terhubung nirkabel dengan layar monitor di Kantor Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu di Boyolali dan kantor Resor Selo. Situasi di perkemahan di kawasan puncak Merbabu itu diperoleh dari laporan pendaki atau pengamatan petugas/sukarelawan yang datang langsung ke lokasi.
Kepala BTNG Merbabu Edy Sutiyarto mengatakan, pemasangan CCTV tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan saat ini masih dalam tahap uji coba. Kini masih uji coba meskipun sebenarnya CCTV dan layar ini sudah berfungsi.
“Tujuan pemasangan CCTV ini supaya kami bisa memantau dengan mudah situasi di sana dari jarak jauh secara langsung. Apabila terjadi situasi darurat atau ada kecelakaan pendaki, harapannya kami bisa lebih tepat dalam mengambil tindakan atau memberikan penanganan,” ujarnya saat ditemui di kantor BTNG Merbabu di Jl Merbabu, Winong, Boyolali Kota, Senin 19 November 2018.
Untuk sementara ini CCTV baru terpasang di jalur Selo (Boyolali). Ke depan CCTV juga akan dipasang di jalur pendakian lain Merbabu, yakni jalur Cunthel jalur Thekelan jalur Suwanting, dan jalur Wekas. Dipilihnya jalur Selo sebagai lokasi perdana pemasangan CCTV karena jalur relatif ramai dan memiliki beberapa tempat berkemah yang cukup luas.
Sementara itu, berdasarkan pantauan layar monitor CCTV di Kantor BTNG Merbabu, terdapat 2 bagian layar kamera yang menampilkan dua arah berbeda serta 1 bagian layar kamera yang mengarah ke sumber energi listrik (solar panel).
Di sisi lain, BTNG Merbabu juga tengah mempersiapkan pembelian tiket online untuk memudahkan calon pendaki dalam melakukan pendaftaran pendakian. Selain itu, pembelian tiket secara online ini juga akan memudahkan pengelola dalam pembatasan kuota pendaki pada masing-masing jalur. Sehingga pada musim pendakian massal seperti momen 17 Agustus dan tahun baru tidak terjadi over kuota pendaki di jalur tertentu.