Pemkab Sragen Respons Keluhan Warga Terkait Urukan Tanah di Jalan Bikin Celaka Pengendara

Warga dan Pemkab Sragen membersihkan tanah uruk di jalan Jekawal, Jumat 7 Desember 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Merespon cepat keluhan warga dilakukan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Sragen Marija. Dibantu masyarakat membersihkan tanah yang menutup jalan di sepanjang jalan Jekawal-Bayanan, Jumat pagi 7 Desember 2018.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati ikut membersihkan tanah uruk di jalan raya Jekawal-Bayanan, Kecamatan Jenar, Sragen, Jumat pagi 7 Desember 2018. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)

Sebelumnya masyarakat yang berada di Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar dan masyarakat Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, mengeluh jalan yang berlumpur dan sering memakan korban terjatuh di jalan yang di penuhi lumpur dari truk dump galian C.

Ketika hujan seperti saat ini, kondisi jalan yang menjadi akses warga tersebut menjadi licin, bahkan banyak informasi masyarakat banyak anak sekolah dan pekerja pabrik sering terjatuh di jalan berlumpur tersebut, terdapat tiga titik yang paling parah akibat tanah lumpur truk dump yang terjatuh.

Pembersihan tanah berlumpur di jalan Jekawal-Bayanan, Kecamatan Jenar, Sragen, sejak pagi. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)

Bupati Sragen mbak Yuni, ditemui di sela – sela kerja bakti membersihkan lumpur bersama masyarakat menyampaikan bahwa dirinya turun ke lapangan mendengar keluh kesah masyarakat yang berada jekawal, galeh, ngepringan.

”Sebenarnya ini jalan milik kabupaten yang sudah di bangun pada tahun 2010, kita sama sama lihat tidak semua tidak dalam kondisi yang jelek. Tapi di tempat tempat tertentu seperti tanjakan dan tikungan kalo jelek seperti itu dan banyak yang jatuh dari anak anak sekolah dan warga banyak keluhan,” kata Yuni.

Yuni mengatakan bahwa tahun 2019 dirinya belum bisa mengangarkan perbaikan jalan tersebut, meskipun 2017 – 2018 sudah menfokuskan infrastruktur akan tetapi masih ada yang tersingsal, masih 8 persen yang masih parah. ”Salah satu faktor adalah galian C yang menutupi jalan ini. saya minta DPU sekarang betul betul cek galian C sudah berizin belum, kalau belum berizin kita sikati aja semua,” bebernya.

Sementara itu, Kepala DPU-PR Sragen, Marija pada Wartawan mengatakan bahwa beberapa hari lalau ada keluhan masyarakat bahwa jalan tertibun tanah dengan ketebalan 5 sampai 10 cm sehingga dilewati licin.

“Kita gerakan untuk kerja bakti, DPU mengeluarkan alat berat untuk membersihkan lumpur yang ada di jalan, sebenarnya jalan tidak rusak tetapi hanya tertutup lumpur akibat galian C, ini ada tiga titik yang di bersihkan,” kata Marija.

Seperti yang di beritakan sebelumnya, Riswanto (52) salah satu warga Nganpo, Ngepringan, Jenar, Sragen saat ditemui Fokusjateng.com di lokasi jalan rusak dan berlumpur mengatakan bahwa kerusakan jalan dan berlumpur tersebut sudah ada satu tahunan lebih, bahkan menurut dirinya jalan berlumpur tersebut ketika hujan banyak warga yang melintas yang terjatuh dari motor.

”Ini sudah hampir satu tahunan, kalo korban yang jatuh banyak sekali mas baik anak sekolah maupun pekerja pabrik, itu parahnya kalau hujan,” kata Riswanto, Selasa 4 Desember 2018.