Film Petualangan Menangkap Petir Jadi Film Terbaik di JAFF

Penyerahan penghargaan film menangkap petir dari JAFF. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Akhir akhir ini, insdustri perfilman di Indonesia sedang bergeliat. Berbagai genre mulai dari untuk dewasa hingga anak anak kini mulai bermunculan di bioskop Tanah Air. Melihat hal tersebut, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) memberikan apresiasi kepada film film terbaik Indonesia yang digelar di Jogja National Museum, pada Selasa (4/12) yang lalu.

Salah satu film yang berhasil membawa pulang penghargaan tersebut yakni Film Petualangan Menangkap Petir karya Kuntz Agus. Film yang bersetting di Kabupaten Boyolali dengan cerita mengenai sekelompok anak kecil yang berkeinginan membuat sebuah film ini meraih prestasi sebagai Film Terbaik.

“Apresiasi terhadap film film. Ketika kita membuat film tujuan pertama adalah dapat ditonton oleh banyak orang. Tambahan bonus untuk kita,” ungkap Kuntz saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Senin (10/12).

Melalui JAFF ke-13 dengan mengusung tema “Disruption”, ada tiga juri yang menilai film terbaik di Asia. Ketiga juri tersebut yakni Gertjan Zuilhof, Isabelle Glachant, dan Raymond Walravens

Selain berjaya di JAFF, Film Petualangan Menangkap Petir juga berhasil mencuri perhatian pada Festival Film Tempo 2018. Aktor cilik, Fatih Unru berhasil menyabet gelar sebagai Pemain Anak Pilihan Tempo. Melalui aktingnya sebagai Gianto di Film Menangkap Petir, Fatih berhasil unggul dari nominee lainnya seperti Maisha Kanna, Muhammad Fahreyza Anugerah, dan Raditya Evandra.

“Film kita yang dibuat ceria seperti itu, setidaknya penghargaan ini juga menjadi hiburan hadiah tersendiri bagi pemain pemainnya,” jelasnya.

Tidak sampai disitu, dua pemain Film Petualangan Penangkap Petir juga masuk dalam Nominasi Piala Citra FFI 2018 dalam kategori Pemeran Anak Terbaik, yakni Fatih Unru dan Bima Azriel.