Turnamen Tenis Meja se-Jawa Tengah Meriahkan HUT ke-68 DPRD Boyolali

Kejuaraan tenis meja dalam rangka HUT DPRD Boyolali ke-68 Sabtu 22 Desember 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Turnamen tenis meja dalam rangka peringatan hari jadi DPRD Boyolali ke-68 di tahun ini kembali digelar. Ajang kali kedua setelah tahun 2017 lalu ini diikuti sebanyak 64 klub tenis meja se-Jawa Tengah ikut meramaikan turnamen yang diselenggarakan di Balai Sidang Mahesa Boyolali pada Sabtu (22/12) ini. Dalam turnamen ini terbagi menjadi dua kategori yakni umum dan pelajar di bawah 12 tahun.

“Dalam turnamen tenis meja se-Jawa Tengah ini, akan kita bagi menjadi 2 kategori yaitu kategori umum dan kategori pelajar masih di bawah 12 tahun. Untuk peserta umum jumlahnya 64 tim. Untuk peserta pelajar jumlahnya 32 peserta,” terang salah satu panitia Ribut Budi Santoso.

Selanjutnya dijelaskan Ribut, dalam turnamen ini akan memperebutkan trofi dan uang pembinaan. Untuk kategori umum juara I berhak mendapatkan hadiah uang Rp 3 juta, kemudian juara II sebesar Rp 2,5 juta dan juara tiga bersama untuk dua tim jumlahnya Rp 2 juta.

“Sementara untuk kategori pelajar juara I dengan hadiah Rp 1,5 juta, juara II sebesar Rp 1.250.000 dan juara III Rp 1 juta,” imbuh Ribut.

Animo peserta yang luar biasa pada gelaran ini, Ketua DPRD Boyolali, S. Paryanto berjanji akan mengevaluasi dan meningkatkan hadiah dalam kegiatan pada tahun mendatang.

“Kegiatan ini sudah dua tahun dilaksanakan dan nantinya tiap tahun kita evaluasi. Tahun depan kita kembangkan lagi untuk hadiahnya biar semakin menarik dan sebagai perangsang semangat kepada pemain muda-muda ini. Paling tidak Rp 10 juta [untuk hadiah juara I],” terang Paryanto.

Selain itu politisi yang juga menjabat Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Boyolali ini berharap Kota Susu memiliki gedung khusus untuk mendukung kegiatan tenis meja. Seeprti diketahui saat ini jika PTMSI Boyolali menggelar acara masih menggunakan gedung lain dengan sistem bongkar pasang.

“Selama ini masih menginduk gedung olahraga yang lain jadi harus bongkar pasang. Insha Allah punya gedung sendiri sehingga permanen seperti ini. Bisa berlomba, berlatih setiap hari, kapanpun bisa tidak harus bongkar pasang. Itu mimpi kita, saya mohon dukungannya,” tandasnya.