FOKUS JATENG-BOYOLALI-Puncak Gunung Merapi mengeluarkan luncuran lava pijar pada Selasa 25 Desember 2018 pukul 21.39 WIB. Aktivitas luncuran lava pijar sejauh 300 meter ini mengarah ke Kali gendol.
Meski demikian, kondisi itu tak merubah level Merapi yang masih berstatus waspada. Berbagai sosialisasi terus dilakukan pada masyarakat, terutama di wilayah KRB II, untuk tetap mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan, yakni tetap menjaga kewaspadaan dan tak beraktivitas sesuai radius yang ditetapkan.
“Tetap tenang dan jangan termakan isu atau berita yang tak benar,” harap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Bambang Sinungharjo, Rabu 26 Desember 2018.
Untuk itu, BPBD Boyolali bekerjasama dengan BPBD Jateng memasang lima unit CCTV di wilayah Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, yang menjadi wilayah pemukiman paling dekat dengan puncak Merapi. Pemasangan CCTV dilakukan sejak tanggal 20 Desember, menyusul adanya aktivitas vulkanis Merapi dengan guguran lava pijar yang mulai terjadi sejak akhir November.
Meski wilayah Desa Tlogolele atau wilayah lain di Boyolali tak masuk dalam jalur guguran lava yang selama ini meluncur ke hulu Kali Gendol yang mengarah ke wilayah Kabupaten Sleman, namun peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan. “Ada lima titik yang kita pasangi CCTV di wilayah Desa Tlogolele yang menjadi wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau radius tiga km dari puncak,” jelasnya.
CCTV tersebut, sambungnya, bisa diakses secara langsung melalui telepon pintar dan dipasang di titik-titik yang bisa memantau kondisi dan situasi di wilayah yang perlu pengawasan secara intens, semisal di jalur evakuasi serta di Dukuh Stabelan yang menjadi pemukiman yang paling dekat dengan puncak Merapi. “CCTV ini sebagai deteksi dini kalau terjadi apa-apa, termasuk kemungkinan luncuran awan panas dan sebagainya. Sehingga langkah penanganan bisa dilakukan secara tepat dan efektif,”
Sementara itu, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah; Kecamatan Selo, Tri Mujiyanto membenarkan pernyataan dari BPPTKG bahwa aktivitas Gunung Merapi masih berada di area kawah dan belum mengarah ke bagian hulu alur sungai di sebelah tenggara.
“Saat ini aktivitas Merapi masih tetap dalam level 2 Waspada, sedangkan data perkembangan masih belum ada peningkatan,” katanya.