FOKUS JATENG-BOYOLALI-Perkembangan ruang terbuka atau ruang publik di wilayah Boyolali cukup pesat. Kawasan tersebut menjadi target pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali dari sektor parkir.
Pada tahun 2018, setoran parkir sekitar Rp 400 juta. Pendapatan ini berasal dari beberapa lokasi parkir resmi yang dikelola pemkab. “Kawasan yang berkembang menjadi potensi PAD parkir,” kata Kepala Dishub Boyolali Untung Rahardjo.
Untuk itu, dia akan melakukan beberapa terobosan untuk meningkatkan PAD sektor parkir. Misalnya mengelola parkir di tempat hiburan, pusat perbelanjaan serta rumah sakit. Fasilitas public yang baru dibangun Pemkab Boyolali juga mempunyai potensi retribusi perparkiran.
“Kalau hanya mengandalkan pos parkir pasti akan sulit. Sehingga itu kita mencari pendapatan lain,” papar dia.
Selain itu, pihaknya juga berencana menambah alat parkir elektronik yang akan dipasang di beberapa titik. “Sekarang yang terpasang baru di pintu masuk rumah sakit. Dengan adanya sistem parkir elektronik, maka penagihan retribusinya bisa lebih maksimal lagi,” jelasnya.
Meski sudah ada rencana, pihaknya perlu melakukan kajadian mendalam terhadap perparkiran di Boyolali ini. untuk saat ini, wacana tersebut baru dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Rencana pengelolaan perparkiran ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Masyarakat merasa ada kejelasan tarif perpakiran di Boyolali yang dikelola secara resmi.