Pekerjaan Ekstrem…! Puluhan Warga Mondokan Sragen Berburu Kelabang. Untuk Apa Ya…

Warga Mondokan Sragen menunjukkan kelabang hasil buruannya di hutan Kamis 17 Januari 2019. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Alvi Andika (23), warga Dusun Teguhan, Desa Tempelrejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, menekuni pekerjaan sebagai pemburu kelabang di hutan. Siapa sangka hewan yang selama ini sangat mengerikan dan berbahaya tersebut malah menjadi sumber penghasilan oleh beberapa masyarakat yang berada di Kecamatan Mondokan.

Alvi Andika atau yang sering dipanggil Dika ini mengantungkan hidupnya dari mencari Kelabang, sudah 8 tahun Dika mengeluti pekerjaan yang sangat ekstrim tersebut untuk biaya hidup sehari – hari dan kebutuhan kedua orang tua dirinya.

Saat ditemui fokusjateng.com, Dika mengatakan pekerjaan mencari Kelabang dirinya tekuni lantaran tidak ada pekerjaan lain. selain itu dirinya juga sudah bosan bekerja merantau ke luar kota, selain itu Dika juga harus menjaga keluarga yang berada di kampung. “saya sudah delapan tahun mengeluti pekerjaan ini, rencana nanti saya jual ke pengepul yang masih satu kampung dengan saya, sementara harga kelabang perekor di hargai oleh pengepul sebesar Rp 2.200,” kata Dika.

Tidak hanya itu suka duka mencari Kelabang juga dihadapi Dika, senang ketika mendapat Kelabang banyak. Selain itu Dika juga mengeluhkan mulai tergigit dan terka bisa racun Kelabang yang harus dirinya tanggung dengan luka dan bengkak pada tangan selama beberapa hari, selain itu harga Kelabang yang suka naik turun menjadi keluhan

“Kalau terkena gigitan racun hewan ini biasanya bengkak dan nyeri mas, dapat pengalaman cari kelabang ini dari teman teman sini mas pas tidak ada kerjaan ikut cari kelabang bareng – bareng, seneng kalo dapat kelabang banyak susahnya kalo harga kelabang anjlok mas,” bebernya.

Tidak hanya itu, mencari penghasilan dari mencari kelabang ini ternyata menjadi pekerjaan utama warga Dusun Teguhan, Tempel, Mondokan Sragen, sedikitnya 50 Orang mengantungkan hidupnya dari penghasilan mecari hewan kelabang, banyak warga Desa Tempelrejo mencari kelabang hingga di luar kota Sragen seperti Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Purwodadi, Ngawi, Madiun dan Ponorogo.

Suwito (50) Warga Teguhan,Tempelrejo, Mondokan, Sragen, Provinsi Jawa Tengah Sudah sejak 2 Tahun lalu menekuni pekerjaan sebagai pengepul hewan kelabang dari masyarakat setempat. Saat di temui Wartawan Suwito mengatakan bahwa kelabang yang telah terkumpul dari warga setiap 3 sampai 4 Hari dirinya setorkan ke daerah Kuwu.

“Belasan ribu kelabang saya setorkan ke bos saya, kalo masalah kelabang ini buat apa saya juga kurang tau, yang saya tau katanya kelabang ini di buat obat di cina dan korea,” ujarnya.