Pasar Kayu Sidodadi Direlokasi ke Kawasan Singkil Karanggeneng, Ini Pesan Bupati Boyolali

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Upaya penataan pasar di Boyolali terus digencarkan, salah satunya Pasar Sidodadi. Pemindahan pasar kayu yang semula berada di wilayah Kelurahan Siswodipuran ke kawasan Singkil; Desa Karanggeneng ini telah dilakukan bulan September lalu. Saat ini kawasan pasar tersebut sudah berganti dengan deretan kios baru berpintu warna warni. Sehingga terlihat semakin bersih, indah, rapi dan seksi.

Jumat (18/1) malam, pasar yang berada pada sisi barat Stadion Pandan Arang ini telah diresmikan Bupati Boyolali, Seno Samodro. Pada kesempatan tersebut Bupati Seno berpesan kepada para pedagang pasar yang menempati 77 kios tersebut untuk menjaga kebersihan.

“Saya makin seneng kompleks ini semakin jadi. Rukonya megah. Saya pesen kepada para pedagang sing resikan. Sing dagang laris manis,” terang Bupati Seno.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino mengungkapkan bahwa Pasar Sidodadi ini merupakan pasar ke-26 di Boyolali yang telah direvitalisasi hingga tahun 2018.

“Ini pasar ke-26 dari 44. Hingga dalam tempo 2018 sudah bisa membangun 26 pasar. Di 2019 pak Bupati punya tekad kembali akan membangun enam pasar kembali. Sisanya 12 diharapkan bisa dituntaskan 2020,” ujar Karsino.

Sebanyak 77 kios dibangun, dan telah diisi penghuni sebanyak 33 mantan pedagang. Selain itu juga ditambah 18 pedagang di area stadion Pandanarang yang segera diboyong. Sementara sisanya terbuka bagi warga Boyolali, silakan ikut dengan lelang.

Dilengkapi fasilitas mushola, toilet serta area parkir, semua kios mangku  atau menghadap jalan sehingga pedagang tidak rebutan salam depan belakang.

Sama seperti halnya Bupati, Karsino berpesan kepada para  pedagang  yang  tergabung dalam paguyuban sebanyak lima hal.

“Bupati susah payah bangun seperti ini, saya titip kepada paguyuhan dan penghuni untuk menjaga kebersihan. Hang kedua untuk keamanan saya serahkan kepada paguyuban. Kemudian jangan sampai kios dipindahtangankan atau dijual. Dan jangan menjual bertentangan dengan norma agama. Sementara yang kelima patuh dengan pajak dan retribusinya,” tegas Karsino.