Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati Terjun ke Lapangan Ikut Berantas Nyamuk Demam Berdarah

Bupati Sragen terjun langsung ke lapangan untuk mengecek kesiapsiagakan pemerintah desa dalam menghadapi serangan demam berdarah. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melakukan pemberantasan sarang nyamuk serentak di Dukuh Guli, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu 26 Januari 2019. Kegiatan ini didampingi Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno, berserta Sekda Sragen Tatag Prabawanto dan pegawai Pemkab Sragen.

Selain pengecekan rumah ke rumah warga, Mbak Yuni juga mengimbau pada seluruh masyarakat yang berhasil ditemui agar selalu menjaga lingkungan mereka masing – masing, terutama di bak penyimpanan air, kandang hewan ternak, baju – baju yang lembab serta tempat genangan air agar selalu di bersihkan di musim penghujan ini.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati langsung mengecek jentik-jentik di rumah warga. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)

Pada fokusjateng.com, Mbak Yuni mengatakan bahwa jajaran Pemkab Sragen dan seluruh pejabat setrukturalnya terjun bersama untuk kerja bakti. “Ini kita bersama kerja bakti guyub rukun gotong royong bareng bareng membrantas sarang nyamuk. Kita pilih Mondokan karena sampai hari ini penderita demam berdarahnya paling tinggi di Kabupaten Sragen,” tegasnya.

Selain itu, Bupati Sragen juga berpesan pada seluruh masyarakat kabupaten sragen agar selalu menjaga lingkungan sekitar rumah. “Kami tadi keliling dari 2 RT di 36 rumah, 40 persen di dalamnya ada jentik-jentik nyamuk, tapi ada beberapa yang tidak, karena mereka sudah paham. Menariknya, setiap bak permanen yang bak tembok lebih banyak. Kalau bak ember plastik di situ jentik nyamuknya malah tidak ada karena setiap hari selesai di pakai air dibuang,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Desa Gemantar Suradi menyampaikan bahwa di desanya terdapat 35 RT. Terdiri dari 13 dukuh. Menurut Suradi, dari pemerintah desa telah menghimbau sejak musim hujan pertama, agar warga selalu menjaga lingkungan dan bisa membersihkan sarang nyamuk.

”Sebenarnya sudah diberikan himbuan, tapi emang kundisi alamnya seperti ini banyak kebun yang terlalu seperti ini, tapi akan terus memberikan sosialisasi pada masyarakat agar selalu menjaga lingkungan agar tidak ada nyamuk yang menyerang,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya sejumlah wilayah tersebut merata di bumi sukowati, paling banyak Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) antara lain Mondokan, Sumberlawang, Tangen, Jenar, Kalijambe, Sidoharjo, Tanon, dan beberapa wilayah lainnya, hingga di total kejadian luar biasa di awal tahun ini mencapai 389 orang yang terserang DBD.