APINDO Boyolali Diharapkan Ciptakan Iklim Usaha Kondusif

Pengukuhan pengurus APINDO Boyolali di Hotel Azima Ngemplak, Boyolali, Kamis 31 Januari 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kabupaten Boyolali yang memiliki visi pro investasi, membuat banyak para investor melirik Kota Susu ini sebagai tempatnya mengembangkan usahanya. Hal tersebut yang membuat semakin banyak perusahaan beroperasi di Kabupaten Boyolali. Untuk lebih mendekatkan antar pemilik perusahaan, maka dibentuklah Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Boyolali untuk lebih bisa mewujudkan visi Bupati Boyolali.

“Kita akan mencoba menarik perusahaan yang ada di Boyolali agar bisa masuk ke APINDO. Saya juga akan meningkatkan iklim usaha yang kondusif, dan berdaya saing di Boyolali,” terang Ketua Umum APINDO DPK Boyolali, Imam Bahri usai pengukuhan Pengurus APINDO DPK Boyolali Periode 2019-2024, di Hotel Azhima; Kecamatan Ngemplak, pada Rabu (30/1).

Menurutnya, di Kabupaten Boyolali ada sekitar 658 perusahaan, akan tetapi baru ada 30 perusahaan yang menjadi anggota APINDO. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Kabupaten Boyolali agar APINDO mempunyai anggota anggota baru yang terus bertambah.

“Dan tentunya akan membantu untuk meningkatkan visi Bapak Bupati yakni pro investasi, salah satunya akan kita bantu. Supaya investor investor dari luar bisa masuk ke Boyolali,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Sugiyanto berharap dengan berdirinya APINDO mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah di Kabupaten Boyolali.

“Mampu untuk menciptakan adanya kesatuan pendapat dalam melakukan kebijakan ketenagakerjaan dari para pengusaha yang disesuikan dengan kebijakan pemerintah,” ungkapnya.

Selain itu, APINDO Boyolali juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing pelaku usaha serta menciptakan seluas-luasnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.