SOSIALISASI LAWAN HOAX: Giliran Ponpes Al Mukmin Cantel Kulon Sragen yang Didatangi Tim Mabes Polri

FOKUS JATENG-SRAGEN-Mabes Polri terus berupaya keras melawan ujaran kebencian dan fitnah atau hoax yang marak beredar di masyarakat menjelang Pilpres. Salah satunya dengan mengajak para santri dan ulama untuk menangkal hoax yang banyak beredar di media Sosial.

Kesempatan kali ini, dilakukan di wilayah Kabupaten Sragen, sebagai wilayah melawan berita bohong.

Salah satunya yakni dilakukan para lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) yang bertugas di Mabes Polri. Sejumlah tim dari mabes polri tersebut datang dan menghadiri Pondok Pesantren (Ponpes) di Sragen. Salah satunya Ponpes Al Mukmin, Cantel Kulon Sragen.

Pada kesempatan tersebut para santri dan pimpinan ponpes menegaskan sikapnya untuk melawan hoax dan ujaran kebencian. Pimpinan ponpes K.H  Ahmad Dahlan menegaskan dukungannya pada Polri untuk melawan ujaran kebencian. ”Kami sangat mengapresiasi, yang saya tunggu langkah seperti ini, insya Allah saya akan bantu menghapus hoax yang marak,” tandasnya Rabu 13 Februari 2019.

Pihaknya menyampaikan sudah sering menekankan pada santri. Karena hoax ini meresahkan masyarakat. Dia menjelaskan gadget boleh dipakai di rumah. Namun di Ponpes dilarang. ”Saya selalu pesan agar hati-hati ada 2-3 tapi tetap dijaga jangan sampai terbawa arus ujaran kebencian,” bebernya.

Ponpes Al Mukmin sendiri memiliki ratusan santri di Sragen. Para santri sudah disiapkan untuk menyampaikan ke masyarakat agar jangan sampai ikut terbawa berita fitnah yang belum tentu kebenarannya.

Sementara Ustadzah Nur Mazidah memimpin deklarasi menegaskan pihaknya mendukung pemerintah dalam rangka mensukseskan Pemilu 2019. Selain itu, pihaknya siap menjaga keamanan dan ketertiban NKRI. ”Menolak penggunaan ujaran kebencian dalam Pemilu 2019, kami juga mendukung Polri dalam menjaga keamanan,” terangnya.