Polres Boyolali Gelar Glorifikasi Milenial Road Safety di Simpang Siaga, Ini Kemeriahannya

Safety reading salah satu kegiatan Glorifikasi Milenial Road Safety Festival di Simpang Siaga Boyolali, Minggu 17 Februari 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Polres Boyolali menggelar kegiatan Glorifikasi Milenial Road Safety di Simpang Siaga Boyolali Minggu 17 Februari 2019. Kegiatan ini digelar melibatkan berbagai unsur dengan tujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Seperti diketahui, angka kecelakaan lalulintas di Kabupaten Boyolali dinilai sangat tinggi. Dalam satu tahun terjadi sekitar 750 kasus kecelakaan. Ratusan kejadiannya diantaranya melibatkan generasi milenial.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa angka kecelakaan lalulintas itu sangat tinggi, terutama yang bagi golongan milenial. Di Kabupaten Boyolali, angka kecelakaan sebesar 750 kejadian per tahun, generasi milenial sendiri sekitar 175 kecelakaan. Tentunya ini sangat tinggi mengingat generasi milenial ini adalah generasi-generasi yang dalam usia produktif,” ungkap Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro.

Pelepasan balon udara di acara Glorifikasi Milenial Road Safety Festival di Simpang Siaga Boyolali, Minggu 17 Februari 2019. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)

Kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) di jalan Pandanaran, Boyolali. Berbagai kegiatan digelar dalam acara tersebut. Antara lain, jalan sehat, senam, safety riding, freestyle sepeda motor dan deklarasi kesemalatan berkendara di jalan raya.

“Glorifikasi Milenial Road Safety Festival ini tentunya untuk menggelorakan keselamatan sebagai kebutuhan hidup kita, terutama di kalangan generasi milenial,” ujarnya.

Pihaknya mengingatkan kepada generasi muda tentang pentingnya berlalulintas yang baik dan mentaati peraturan yang ada untuk keselamatan di jalan raya. Selain itu juga kepada orang tua dan para guru untuk ikut mensosialisasikan kepada anak didiknya agar tidak mengendarai sepeda motor ke sekolah, jika belum cukup umur.

“Tentunya ini peran serta dari orang tua, selain juga dari guru-gurunya untuk mensosialisasikan, kalau usianya belum 17 tahun dan belum mempunyai SIM, tentunya jangan mengendarai sepeda motor terlebih dahulu. Bisa diantar atau ikut antar jemput. Orang tua juga jangan terlalu memaksakan anak-anaknya untuk menaiki kendaraan ketika usianya belum sampai 17 tahun dan belum memiliki SIM,” jelas.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Febriyani Aer, menambahkan sasaran dari kegiatan ini adalah generasi milenial usia 17 hingga 35 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menekan angka kecelakaan lalulintas yang melibatkan generasi muda.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang keselamatan berkendara ini, baik ke sekolah-sekolah. Selain itu juga pada kegiatan CFD di Boyolali.

“Kecelakaan lalulintas yang melibatkan pelajar pada bulan Januari (2019) ini sebanyak 12 kejadian, untuk bulan Februari ini alhamdulillah nihil. Semoga tidak ada lagi generasi milenial atau pelajar yang terlibat kecelakaan baik sebagai pelaku maupun korban,” kata dia.