FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Nasib naas dialami seorang tukang servis televisi di Karanganyar. Pasalnya, wajah korban disiram saos sambal tepat di kedua matanya oleh orang yang tidak dikenal.
Peristiwa ini bersamaan dengan moment pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di desa mojogedang kecamatan Mojogedang. Korbantersebut Salah satu pendukung calon, bernama Enjang Wibawa (58), asal Nglengkong, RT 3 RW 7, Dusun Mojo, Desa Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.
Enjang merupakan pendukung calon kepala desa (cakades) Subandi. Dia menceritakan, semalam tepatnya Minggu, (17/2) sekitar pukul 21.30 WIB hendak keluar rumah mengendarai sepeda motor. Tepat di jalan samping rumahnya, tiba-tiba ada dua orang yang memakai penutup wajah langsung menyiram wajahnya dengan saos.
Dia terjatuh dan pelaku yang diduga merupakan pendukung calon lainya itu langsung kabur. Karena calon yang bertarung di Pilkades Desa Mojogedang itu cuma dua calon yaitu Subandi dan Nyono. Maka, korban menduga kuat aksi penganiayaan itu dilakukan kubu Nyono.
“Ya saya memprediksi itu orangnya Nyono. Soalnya pada minggu lalu saya juga dipepet di Bromo. Saya berhenti dan diancam nggak boleh rebut kadernya Nyono. Kemudian mereka ke Karangayar karena ada mobil ambulan dikira polisi,” jelasnya sambil terkapar di kasur rumahnya dengan mata tertutup kain pada wartawan, kemarin (18/2).
Enjang mengaku aslinya Bandung dan sudah 23 Tahun di Mojogedang, keseharianya bekerjasama sebagai tukang service televisi. Setelah kejadian itu, saudaranya, Sugiarto (35) yang tinggal di sebelah rumah korban mengantar Enjang ke RSUD Jenglong dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Mojogedang.
“Dokter memberi saya obot, setelah disemprot membersihkan mata, jika sakitnya tak hilang nanti sore diminta ke klinik mata. Ini yg kanan masih sakit, yang kiri sudah agak reda,” ungkapnya.
Dikonfirmasi mengenai peristiwa itu, Cakades Mojogedang, Nyono menyerahkan permasalahan tersebut kepada pihak yang berwajib. Dia takut kasus itu hanya untuk memecah konsentrasi Pilkades.
“Ya saya minta pendukung saya jaga kondusivitas. Soal itu (penganiayaan) biarlah diselesaikan kepolisian,” tegasnya.