FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Kabupaten Boyolali melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Boyolali resmi memulai pelatihan berbasis kompetensi program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas (PKTKP) tahun 2019.
Dibuka oleh Kepala Diskopnaker, Syawaludin di gedung TUK Garmen BLK Boyolali pada Rabu (27/2) membuka pelatihan tahap I sebanyak 10 paket pelatihan yang akan diawali dari Senin (25/2) lalu hingga Senin (29/4) mendatang. PKTKP merupakan program dari BLK Surakarta di bawah Kementerian Tenaga Kerja yang diselenggarakan di Boyolali untuk menyelenggarakan pelatihan sebanyak 52 paket dan diikuti 832 orang.
“Sebanyak 10 paket yang meliputi tiga paket menjahit komponen pakaian, dan masing masing-masing satu paket servis sepeda motor injeksi, pemeliharaan kendaraan ringan sistem konvensional, pembuatan roti dan kue, penggambaran bangunan dengan perangkat lunak (Autocad), operator office asisten, pengoperasian mesin bubut, las GMAW [Gas Metal Arc Welding],” terang Syawaludin.
Selanjutnya disampaikan bahwa ini bertujuan untuk membekali masyarakat pencari kerja. Selain itu juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran.
“Penyelenggaraan kegiatan ini untuk membekali masyarakat pencari kerja agar dapat mengisi lowongan kerja di wilayah Kabupaten Boyolali dan sekitarnya. Kemudian juga diperuntukkan bagi para karyawan yang terkena PHK [Pemutusan Hubungan Kerja] agar dapat bekerja kembali atau berwirausaha mandiri sesuai dengan kompetensi yang diperolehnya yang pada akhirnya akan dapat mengurangi angka pengangguran,” imbuh Syawaludin.
Sementara Kepala UPT BLK Boyolali, Budi Susilowati menambahkan setelah tahap I selesai akan dilanjutkan dengan tahap II. Tahap II sebanyak 10 paket yang digelar 27 Maret sampai 3 Juni 2019, kemudian tahap III sebanyak 10 paket dari tanggal 4 April hingga 28 Juni 2019. Kemudian sebanyak 9 paket pada tahap IV dari tanggal 27 Juni sampai 26 Agustus 2019. Sementara tahap V sebanyak 8 paket yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 29 September 2019. Dan yang terakhir tahap VI sebanyak 5 paket untuk tanggal 16 September sampai dengan 15 November 2019. Dalam pelatihan tersebut, peserta akan memperoleh materi softskill dan materi teknis.
“Dalam pelatihan tersebut peserta memperoleh materi pelatihan berupa softskill dan materi teknis. Selain itu fasilitas peserta berupa alat tulis, pakaian kerja, pakaian olahraga, bahan pelatihan, asuransi, makan siang dan uang transport peserta sebesar Rp 25 ribu per hari yang dibayarkan setelah selesai mengikuti pelatihan,” terang Susilowati.
Pada kesempatan tersebut, Syawaludin juga meminta para peserta untuk semangat dalam mengikuti pelatihan.
“Kalian semua hasil seleksi, anda semua adalah pilihan. Sekarang dengan pakaian putih semua tidak ada diskriminasi, tidak ada perbedaan baik lulusan SMP, SMA atau kuliah. Semua sama, semangat sama. Saya yakin adik lulus dari sini, lulus sertifikasi, pegang sertifikat dan bekerja atau buka usaha sendiri,” tandas Syawaludin.