FOKUS JATENG-BOYOLALI-Menyambut hari raya Nyepi, Umat Hindu di di Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari menyiapkan berbagai rangkaian prosesi untuk merayakan hari raya Nyepi tahun ini. Diantaranya mereka telah menyiapkan dua Ogoh-ogoh berukuran cukup besar. Ogoh-ogoh itu merupakan simbol raksasa kejahatan atau nafsu angkara murka yang akan ditampilkan jelang perayaan Nyepi di desa setempat.
“Pembuatan Ogoh-ogoh ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi Tawur Kesongo 1941 Saka,” kata Mariyono, Sekretaris Desa Karanganyar. Rabu (6/3/2019) siang.
Ada dua Ogoh-ogoh yang dibuat warga dusun Tagung di Pura Bhuana Puja desa setempat. Kedua Ogoh-ogoh itu masing-masing tingginya sekitar 3,5 meter. Pasangan Ogoh-ogoh menggambarkan dua raksasa berbadan manusia dengan gigi bertaring. Raksasa jantan berwarna merah berdiri menginjak kepala ular kobra. Sedangkan raksasa betina berwarga putih berdiri dengan kukunya yang panjang.
“Pembuatan ogoh-ogoh berbahan kertas kertas tisu ini, memakan waktu sekitar tiga bulan,”katanya.
Bahkan, sejak awal kegiatan tersebut sudah melibatkan warga sekitar. Tidak hanya terlibat dalam membuat ogoh-ogoh. Tetapi sejumlah warga juga terlibat dalam pendanaan.
“Untuk dua ogoh-ogoh ini menghabiskan dana sekitar dua sampat empat juta rupiah, dan itu tidak hanya di tanggung warga Hindu saja tetapi banyak donatur yang non Hindu juga ikut membantu,” katanya.
Ogoh-ogoh itu akan dipentaskan pada Rabu (6/3/2019) sore diawali dengan upacara bhuta yadnya di pura tersebut. Setelah upacara bhuta yadnya, berbagai rangkaian sesaji ditempatkan di perempatan desa setempat.
“Sesaji berupa kepala kambing ditempakan diperempatan dusun, sedangkan keempat ekor kakinya di tanam di empat penjuru dusun,” kata Maryono.
Selanjutnya, dilakukan pawai Ogoh-ogoh yang diikuti umat Hindu berkeliling Dukuh Tagung Gede dan Wonodadi,Desa Karanganyar. Pawai berakhir di lapangan desa setempat dan disambut tari-tarian, antara lain tari yang diiluti sejumlah mahasiswa ISI dan duta seni Boyolali. Puncak perayaan itu adalah pembakaran ogoh-ogoh sebagai simbol membakar raksasa atau besarnya nafsu angkara murka.