FOKUS JATENG-BOYOLALI-Menginjak tahun keenam implementasi Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan senantiasa menghadapi persoalan yang sama yaitu mengenai pembayaran iuran peserta yang belum optimal. Khususnya dari segmen PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah)atau yang lebih dikenal sebagai peserta mandiri.
Berbagai upaya dan inovasi dilakukan oleh BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal pembayaran iuran Program JKN-KIS. Antara lain autodebet, cicilan melalui Koperasi Nusantara, program Menabung Sehat Bank BNI, dan Kader JKN-KIS.
Kader JKN-KIS merupakan inovasi yang gaungnya lebih mengena ke masyarakat karena keberadaannya di tengah masyarakat. Kader JKN-KIS merupakan warga yang mitra BPJS Kesehatan. Tugas utamanya yaitu membantu masyarakat dalam hal pembayaran iuran yaitu disamping tugasnya yang lain yaitu fungsi pemasaran sosial, fungsi kepesertaan, dan fungsi pendampingan pelayanan kesehatan.
Untuk mendukung tugas utama Kader JKN-KIS sebagai pengumpul iuran, maka seluruh Kader JKN-KIS wajib menjadi anggota PPOB (Payment Point Online Bank). PPOB merupakan sistem pembayaran online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan yang memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan pembayaran, Pelanggan dapat melakukan pembayaran dimana saja dan kapanpun selama 24 jam nonstop.
Dalam rangka memonitoring sepak terjang Kader JKN-KIS, BPJS Kesehatan melakukan spotcek ke peserta yang dikunjungi oleh Kader JKN-KIS. Dini Hapsari selaku Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Boyolali turun langsung ke lapangan untuk mengecek keefektifan peran Kader JKN-KIS di wilayah Ampel Boyolali.
“Spotcek ini kami lakukan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja para Kader JKN-KIS. Kami berharap melalui spotcek warga binaan Kader JKN-KIS ini kami dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Program JKN-KIS dan juga kendala-kendala yang terjadi di masyarakat,” uangkap Dini saat ditanya mengenai tujuan utama adanya kegiatan spotcek pada Selasa (26/03).
Riyati salah seorang warga yang dikunjungi saat spotcek warga binaan Kader JKN-KIS mengungkapkan bahwa keberadaan Kader ini sangat penting karena mengingatkan mengenai pembayaran iuran Program JKN-KIS.
“Dulu sempat telat-telat bayarnya, kemudian diingatkan oleh Mbak Marni, Kader JKN-KIS, kalau telat nanti kartunya non aktif, tidak bisa dipakai berobat, kan eman-eman padahal kalau berobat apa-apa gratis, tidak bayar. Alhamdulillah sekarang rutin bayar,” uajar Riyati saat ditemui Dini.
Lebih lanjut Riyati menjelaskan bahwa Kader JKN-KIS turut memberikan informasi mengenai kemudahan pembayaran dan kebijakan terbaru Program JKN-KIS.Dalam hal membina warga binaan, Kader JKN-KIS melakukan kunjungan door to door ke daftar warga yang tidak rutin melakukan pembayaran iuran kepesertaan Program JKN-KIS. Dari hasil spotcek pun Dini mengaku cukup puas karena Kader JKN-KIS benar-benar melakukan tugas yang telah diamanahkan.