Program SKS, Siswa SMAN 1 Boyolali Selesaikan Pendidikan Dalam Dua Tahun

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dimulai tahun 2007 program sistem kredit semester (SKS) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mampu ditempuh siswa selama dua tahun. Dalam watu normal, siswa baru bisa menyelesaikan masa pendidikan dalam kurun waktu tiga tahun.

Adapun di Kabupaten Boyolali, program SKS ini baru diterapkan SMA Negeri 1 Boyolali yang termasuk sekolah unggulan di Kota Susu. Melalui program ini sekolah membebaskan para siswa untuk menentukan berapa banyak beban belajar yang akan diikuti pada tiap semester.

“Untuk SMA N 1 Boyolali kita mulai dari akselerasi itu dulu tahun 2012, kemudian ketika 2015 kemarin akselerasi dihentikan, kita langsung ke SKS. Sehingga setiap tahun ada anak-anak yang bisa menyelesaikan belajarnya 2 tahun,” ungkap Kepala Sekolah SMA N 1 Boyolali, Agung Wardoyo saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin 1 April 2019.

Agar bisa menempuh waktu belajar selama 2 tahun, pihak sekolah mulai menjaring anak anak dari kelas X semester I untuk mencari siswa yang mempunyai potensi pada program SKS SMA. Dimulai dari nilai Ujian Nasional (UN) SMP, tes akademik, data prestasi, tes psikologi, tes IQ, komitmen, kreatifitas maka siswa tersebut dapat menjalani program SKS SMA.

“Kita beri pemahaman bahwa siswa tersebut punya potensi, tinggal ingin dipakai atau tidak, tinggal kita memfasilitasi kemampuan anak,” jelasnya.

Program SKS ini ke depan akan menggunakan kelas tersendiri, akan tetapi SMA N 1 Boyolali masih heterogen atau mencampur atau antara siswa program SKS SMA dan siswa yang menempuh pendidikan normal. Hal tersebut membuat guru harus bekerja lebih keras untuk bisa menangani siswa didiknya yang berbeda potensi. Akan tetapi, dalam aturan baru yang akan datang, memperbolehnya program SKS SMA menempati kelas tersendiri.

Banyak hal positif yang bisa didapatkan para siswa saat masuk dalam program SKS SMA. Salah satunya yakni menjadi jalan pembuka untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal tersebut terbukti dengan adanya 18 siswa dari 34 siswa dari program SKS SMA yang masuk sudah diterima di jenjang perguruan tinggi yang memperhitungkan nilai rapor dan prestasi akademik.

“Untuk tahun ini anak-anak yang mampu belajar cepat sehingga menyelesaikan waktu belajarnya dua tahun itu ada 34 siswa. Dari 34 siswa itu yang 18 sudah diterima di SNMPTN [Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri],” pungkasnya.