FOKUS JATENG-BOYOLALI-Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mojosongo; Kabupaten Boyolali mendapatkan kunjungan dari Tim Penilai Lomba BPP Berprestasi Tingkat Jawa Tengah Tahun 2019. Rombongan berkunjung ke BPP Mojosongo yang berada di belakang Kantor Kecamatan Mojosongo, pada Senin (15/4) untuk melakukan penilaian dan verifikasi faktual kepada BPP Mojosongo.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mengatakan bahwa BPP Mojosongo sengaja dikonsep menjadi lebih friendly dengan maksud agar para petani dapat berdiskusi nyaman dengan penyuluh pertanian. Terlebih Kabupaten Boyolali memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup posiitf pada tahun 2018, sehingga Kecamatan Mojosongo menjadi barometer pembangunan Boyolali serta wajah layanan ASN di masyarakat.
“Keberadaan penyuluh di Kecamatan Mojosongo ini menjadi komponen layanan bagi Camat Mojosongo. BPP Mojosongo ini menjadi bagian dari ujung tombak layanan Camat Mojosongo,” ungkap Bambang.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai BPP Berprestasi, Dani Ramdani Harun mengatakan bahwa diantara 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah, BPP Mojosongo masuk dalam kategori berprestasi. Untuk dapat mendapatkan penilaian yang bagus, BPP Mojosongo harus bersaing dengan Kabupaten Sragen, Magelang dan Batang.
“Di Jawa Tengah ada 35 kabupaten/kota. BPP Mojosongo itu dari 573 kecamatan pada tahun 2019 masuk kategori penilaian berprestasi,” terang Dani.
Untuk dapat meraih gelar juara pertama BPP Berprestasi, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Antara lain ada perlengkapan balai penyuluhan dan proses penyelenggaraan penyuluhan.
“Dimana proses penyelenggaraan penyuluhan itu indikatornya adalah anggota gapoktan yang berpartisipatif bukannya penyuluh. Balai penyuluhan bisa ramai, sudah ditunjukan disini, tinggal bagaimana pengembangan selanjutnya,” ujarnya.