PILKADES BOYOLALI: Tidak Semua Desa Gelar E-Voting

Kepala Dispermasdes Boyolali Purwanto (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali sudah menentukan desa yang melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara E-Votting. Hanya kecamatan Mojosongo saja yang full Pilkades E-Votting dalam Pilkades serentak 229 Desa yang dilaksanakan 29 mendatang.

Sisanya, masing-masing kecamatan hanya dua desa saja yang E-Votting. Sisanya menggunakan cara manual. “ Di Kecamatan Mojosongo ada 9 dari 11 Desa yang pilkades. Semuanya e-votting,” kata Kepala Dispermasdes Boyolali, Purwanto.

Purwanto sebenarnya berharap, Pilkades di Boyolali dapat dilaksanakan dengan system E-Votting. Namun karena keterbatasan peralatan dan sumberdaya manusia (SDM) menjadikan hanya puluhan desa saja yang E-Votting.

“ 21 kecamatan lainnya masing-masing dua desa yang melaksanakan Pilkades dengan system E-Votting,” kata Purwanto. Pihaknya belum memutuskan dua desa dimasing-masing kecamatan ini.

Purwanto juga menyebut perbedaan Pilkades kali ini dengan Pilkades sebelum-sebelumnya. Yakni Tempat pemungutan suara (TPS) yang sebelumnya hanya ada satu, mulai periode ini harus diselenggarakan lebih dari satu dan berjumlah ganjil.

Namun apabila dikehendaki  pelaksanaan Pilkades disatu tempat, dapat menggunakan system ruang pemungutan suara (RPS). Tetapi tetap, jumlah RPSnya harus ganjil dan disesuaikan dengan jumlah pemilih.

“ Kalu dulu TPSnya hanya satu. Sekarang tidak. Hal itu untuk mencari siapa yang terpilih apabila suara yang diperoleh imbang atau drow,” katanya.

Dengan cara ini, apabila terjadi kesamaan jumlah perolehan suara tak mungkin dilakukan pemungutan suara ulang. Sebab Kades terpilih dapat ditentukan dari perolehan suara di TPS dengan jumlah pemilih paling banyak.

“ Kalau tahapan saat ini, panitia Pilkades masih melakukan pendataan DPS (Daftar pemilih sementara). Untuk pendaftaran Calon Kades belum dibuka,” pungkasnya.