Berawal dari Diskusi, Pemkab Boyolali Resmikan KRIB di Atas Tanah 8,9 Hektare

Bupati Boyolali Seno Samodro menanam pohon di acara peresmian KRIB, Jumat 3 Mei 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali Seno Samodro meresmikan Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) Jumat 3 Mei 2019. Objek wisata berkonsep alam ini dibangun di atas lahan 8,9 hektare.

Bupati Seno mengatakan, keberadaan KRIB berawal dari diskusi. Kemudian muncul wacana untuk mewariskan mata air dan bukan air mata bagi anak cucu. Kebun ini juga sekaligus sebagai tempat konservasi. Pembangunan ini dilakukan dari nol untuk mendukung konsep Boyolali menjadi water city, green city dan smart city.

“Diawali perdebatan yang sangat alot, diskusi oleh para pemangku kepentingan dan dibidani oleh LIPI. Selain untuk mendukung kepentingan konservasi juga sebagai sarana penyediaan ruang terbuka hijau, wisata penelitian dan pendidikan,” katanya disela- sela peresmian.

Diakui, meskipun sudah dilaunching bukan berarti pembangunan lantas berhenti. Pihaknya masih merancang kelanjutan pembangunan lainnya. Salah satunya adalah lukisan di dalam replika bahtera  Nabi Nuh sepanjang 38 meter.

Pihaknya juga sedang merancang KRIB agar bisa dinikmati pada malam hari. Yaitu dengan memasang aneka lampu penunjang yang indah. “Silahkan masyarakat menikmati semua fasilitas yang ada di Kebun Raya Indrokilo ini.”

Pihaknya juga akan melakuakn roadshow terkait keberadaan KRIB di sejumlah kota antara lain, Jakarta, Surabaya dan Solo. Roadshow juga akan mengundang para pelaku wisata termasuk biro perjalanan wisata.

“Kami akan meminta masukan lebih lanjut dari pihak- pihak terkait, termasuk dari biro wisata.”

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Totok Eko YP pembangunan KRIB dilakukan bertahap sejak 2016. Total dana yang telah digelontorkan sebesar Rp 40 miliar selama empat tahun. Dimana seluruh dana berasal dari APBD Boyolali.

“Hingga kini, 20 poin infrastruktur sudah terbangun. Hanya satu yang belum yaitu Gedung Pesanggrahan, kami berharap Kementerian PUPR.”

Yang menggembirakan, jumlah pengunjung sudah cukup banyak. Pada hari biasa rata- rata sebanyak 100 orang dan melonjak menjadi  500 pengunjung pada akhir pekan. Pihaknya optimis jumlah pengunjung akan terus meningkat setelah ada launching.

“Adapun jumlah koleksi 6,707 tanaman terdiri 6 tema. Yaitu, taman tematik buah lokal, paku- pakuan, koleksi labirin, tanaman obat dan konservasi air serta bambu.”

Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengathuan Hayati, LIPI, Enny Sudarmonowati menyambut positif dengan diresmikannya KRIB. Kebun raya ini merupakan kebun raya ke-12 dari total nantinya sebanyak 39 kebun raya yang dikelola LIPI.

“Koleksi KRIB ini adalah tanaman hutan hijau dataran rendah Jawa bagian timur.”