FOKUS JATENG-BOYOLALI-Datangnya bulan Ramadhan mendatangkan berkah tersendiri bagi perajin kaligrafi. Pasalnya, pesanan untuk karya mereka meningkat sejak beberapa hari terakhir.
Salah satunya dirasakan Murtono (45), perajin kaligrafi tembaga di Dukuh Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo. Diapun bersama sejumlah pekerjanya harus bekerja keras merampungkan pesanan agar bisa selesai tepat waktu.
“Saya bersyukur pesanan kaligrafi tembaga pada bulan puasa ini meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Bahkan, peningkatan pesanan mencapai 60 persen,” ujar Murtono.
Dijelaskan, sejak dua minggu sebelum puasa, pesanan- pesanan datang dari berbagai daerah. Tak hanya kota besar di Jawa seperti Semarang, Solo, Jepara, Jakarta dan Surabaya, namun juga dari pemesan asal Kalimantan.
Mayoritas memesan kaligrafi tembaga yang bertuliskan ayat kursi dan juga pintu ka’bah. Untuk harga kaligrafi ukuran 130 cm X 36 cm dijual antara Rp 1.500.000 hingga Rp 2.500.000. Harga tergantung pada kerumitan ukiran.
“Juga berdasar ukuran dan kualitas bahan baku.”
Untuk merampungkan pesanan, para perajin juga menambah jam kerja. Sebabnya, semua pesanan harus sudah jadi dan dikirimkan kepada pemesan seminggu sebelum Lebaran. “Namun, ada juga pemesan yang mengambil langsung pesanan ke sini.”
Terpisah, Camat Cepogo Insan Adiasmono mengungkapkan, Tumang sudah lama dikenal sebagai penghasil kerajinan berbahan dasar tembaga dan kuningan yang bervariasi dan tahan lama.
“Mayoritas warga menggeluti profesi sebagai perajin tembaga dan kuningan sejak puluhan tahun yang lalu. Semua kerajinan tembaga dan kuningan yang dihasilkan di Dukuh Tumang adalah buatan tangan.”
Awalnya, para pengrajin hanya memproduksi perkakas dapur berbahan tembaga maupun kuningan. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, para pengrajin mulai mengembangkan keterampilannya membuat berbagai macam hiasan rumah.
“Seperti aneka tiang dan lampu hias serta berbagai kerajinan lainnya.”
Usaha kerajinan ini juga mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Bahkan, industri-industri kecil berorientasi ekspor ini menjadi salah satu solusi dan jawaban untuk mendorong perekonomian yang lebih berkualitas.